Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memainta PT PLN (Persero) untuk mengurangi bahan baku impor dan segera memenuhi regulasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam merealisasikan proyek ketengakistrikan.
"PLN termasuk yang menggunakan banyak sekali barang modal dan sebetulnya mereka sudah memiliki policy TKDN, tapi penggunaan komponen dalam negeri selama ini masih belum dipenuhi. Oleh karena itu menjadi salah satu yang dilakukan dalam jangka pendek," kata Sri Mulyani di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (13/8).
Permintaan Sri Mulyani kepada PLN untuk menggunakan lebih banyak bahan baku dalam negeri untuk menyehatkan neraca transaksi berjalan (CAD) yang masih defisit.
"CAD menjadi concern oleh karena itu pemerintah akan melakukan tindakan yang bisa meningkatkan ekspor dan mengurangi impor," jelas dia.
Penggunaan bahan baku dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan pun, kata Sri Mulyani sudah terdapat aturannya di PLN. Salah satu yang perlu diterapkan adalah mengurangi bahan baku minyak impor dan menggantikannya dengan pemanfaatan biodiesel 20% (B20).
"Penggunaan B20 untuk mengurangi impor minyak karena itu komponen impor cukup besar dan barang modal terutama di infrastruktur kelistrikan," jelas dia.
Menurut Sri Mulyani, penggunaan bahan baku dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur pun bisa mengurangi dampak pelemahan nilai tukar. Sebab, jika rupiah melemah maka nilai barang impor akan semakin mahal meskipun nominalnya tetap sama.
"Artinya kita bisa tetap mempertahankan dan menjaga momentum apabila yang disebut switching itu mempengaruhi expenditure kita dari yang tadinya barang impor menjadi barang dalam negeri bisa dilakukan cepat. Sementara itu kita tetap menjaga agar risiko tereskalasi karena faktor dari luar," ungkap dia.(dtf)