Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sejumlah warga yang lahannya terkena proyek jalan bypass, Balige, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) meminta proyek itu dihentikan sebelum pembayaran pembebasan diselesaikan.
"Sudah berulang-ulang kami sampaikan, lahan peruntukan proyek bapass secepatnya diselesaikan dulu baru dikerjakan," ujar salah satu pemilik lahan, Darman Simanjuntak, Kamis (6/9/2018), di Sosor Dolok Peatalun Hutagaol, Balige.
Pemilik lahan 523 m ini mengatakan, pihaknya tidak menerima sikap dari kontraktor yang asal mengerjakan proyek tanpa koordinasi dengan warga sebagai pemilik lahan yang belum mendapatkan hak pengganti sesuai hasil yang disepakati.
"Sekarang saya tanya dulu, ketika lahan persawahan ini sudah berubah menjadi proyek, tidak akan mungkin persawahan bisa dikembalikan seperti semula," ucapnya seraya mengakui bahwa pihaknya selalu mendukung pembangunan tetapi harus sesuai dengan mekanisme yang benar, tidak dengan arogansi.
Senada disampaikan pemilik lainnya, seluas lebih dari 1.900 m, Riantoni Hutagaol. "Kami kecewa. Ketika kami minta dibuat perjanjian agar lahan kami dibayarkan pada tahun ini ternyata tak ada yang merespon, ya jelas kami makin bingung," terangny.
Ia pun meminta agar kegiatan proyek yang saat ini berjalan supaya dihentikan menunggu ada pembayaran.
Sebelumnya, Bupati Tobasa Darwin Siagian menyebutkan bahwa pembayaran lahan untuk proyek jalan bypass Balige tahun ini akan dikucurkan seusai pengetokan palu PAPBD yang saat ini masih sedang pembahasan.
"Tahun ini alokasi anggaran sudah ditampung di PAPBD, tinggal menunggu ketok palu," kata Bupati sereya berharap agar warga pemilik lahan dapat memaklumi.