Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi - Sehari berkunjung ke Banyuwangi, Prabowo Subianto bagi-bagi buku yang ditulis sendiri. Buku itu berjudul Pandangan Strategis Prabowo Subianto, Paradoks Indonesia, Negara Kaya Raya Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin.
"Saya dapat dari tim suksesnya tadi di dalam rumah. Ada sekitar 300an buku yang sama dibagi," ujar Bonawi, salah satu pendukung Prabowo asal Bajulmati, Wongsorejo kepada detikcom, Minggu (9/9/2018).
Buku yang dibagikan Prabowo bergambar penambang belerang Kawah Ijen yang memikul kiloan beoerang. Pada belakang buku yang dikeluarkan oleh Koperasi Garudayaksa Nusantara itu, bertuliskan jika penyusun dan penulis tersebut adalah Prabowo Subianto.
Di cover belakang buku tersebut Prabowo mengajak warga negara Indonesia membaca dan melihat kondisi negara saat ini.
"Jika saudara warga negara Indonesia, dan karena kesibukan atau hal lain saudara hanya bisa membaca satu buku tahun ini, bacalah dan pahamilah isi buku ini. Sebagai WNI, saudara perlu mengetahui kondisi negara Republik Indonesia, negara saudara sendiri. Negara kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kita sebenarnya bisa menjadi negara kelas atas yang disegani dan dihormati. Seluruh rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera.
Sesungguhnya, inilah tujuan kita bernegara. Namun, jika negara kita benar kaya, kenapa sampai saat ini masih banyak rakyat Indonesia yang hidup miskin dan lapar? Kenapa cari pekerjaan yang layak begitu susah? Kenapa kita masih membaca, negara kita harus berutang untuk sekedar bayar bunga utang? Kenapa kekayaan kita terus mengalir ke, dan berdiam di luar negeri?
Kenapa politisi-politisi kita seakan tidak mampu berbuat banyak?
Ditulis oleh Prabowo Subianto dengan bahasa yang sederhana dan dilengkapi dengan infografi-infografi menarik, buku ini mengungkap kondisi negara kita saat ini, dan menjelaskan dua tantangan besar yang harus kita hadapi dan atasi sebagai bangsa Indonesia: Kekayaan kita yang terus mengalir ke luar, dan demokrasi kita yang dikuasai pemodal besar. Buku ini menjelaskan bagaimana bangsa Indonesia sekarang hidup dalam sebuah kondisi yang disebut oleh Prabowo sebagai Paradoks Indonesia' dan bagaimana kita sebagai bangsa dapat mengatasinya. dtc