Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Menkominfo Rudiantara menjadi salah satu pembicara dalam Rakernas Pro-Jokowi (Projo). Rudiantara bicara soal kemajuan teknologi yang akan membuat Indonesia jadi negara maju.
"Tahun 2030 Indonesia akan berada di puncak. Ekonomi Indonesia tahun 2030 itu sama dengan seluruh ekonomi negara di ASEANdisatukan, itu ekonomi Indonesia," kata Rudiantara di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Rudiantara memaparkan apa saja yang telah dicapai pemerintah selama menjabat periode ini. Menurutnya, hal ini wajib disampaikan kepada publik.
"Apa yang terjadi saat ini di Indonesia, yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi dan apa yang dilakukan pemerintah saat ini, karena tugas saya sebagai Menkominfo salah satunya adalah bicara, menyampaikan ke publik, apa yang dilakukan pemerintah, kalau saya tidak boleh bicara, untuk apa ada Kominfo?" tutur Rudiantara.
Dia mengawali paparannya dengan perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia yang diperkirakan mencapai 180 juta. Dari segi umur, pengguna internet usia 54 tahun ke atas hanya 4% saja.
"Nah ini yang terjadi perubahan di kita, dulu dagang kita beli harus ke toko, ke Tanah Abang, ke mana-mana, sekarang daring, belanja online, pakai macam-macam. Dulu belajar harus di kelas, sekarang ada aplikasi ruang guru. Ada 6 juta anak Indonesia yang belajar dari (aplikasi) Ruang Guru. Anak-anak dulu harus ikutan bimbel, biaya mahal, sekarang hanya gunakan ponsel, aplikasi Ruang Guru, bisa belajar di mana saja. Pertanian, dulu harus ke pasar, sekarang kita bisa beli, gunakan aplikasi online," papar Rudiantara.
Dia juga menyebutkan perkembangan dunia transportasi yang telah membuka lapangan usaha baru. Pengusaha kuliner kini tak perlu sewa tempat mahal lagi karena dari dapur bisa langsung didistribusikan ke konsumen lewat aplikasi transportasi online.
"Ada lagi, 3D printing, bayangkan nggak? Jadi kalau mau bangun rumah harus ada tukang batu, semen, kayu, dan lain-lain, sebentar lagi nanti ada mesin printer, mesin cetak, dicetak, kita punya program 1 juta rumah, kalau mau cepet, kalau mau dicetak, berapa tukang batu, tukang semen, itu nanti masuk ke 3D printing. Nah, gimana dengan saudara kita tukang semen, tukang kayu? Itu nanti akan kita ubah mereka jadi operatornya, jadi tidak akan ada yang kehilangan pekerjaan," ujar Rudiantara.(dtc)