Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Kepala Kesyahbandaran Utama Belawan, Pranyoto, mengatakan perairan Selat Malaka aman untuk pelayaran kapal-kapal niaga maupun kapal nelayan yang melintas di kawasan perairan tersebut. Tiinggi gelombong hingga 23 September 2018 masih berkisar 0,5 hingga 0,8 meter.
Hal itu dikemukakan Pranyoto, Jumat (21/9/2018), mengingat belakangan ini sering terjadi cuaca ekstrim akibat adanya badai tropis manghut beberapa hari yang lalu yang menyebabkan perubahan pola cuaca yang ditandai oleh turut melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia dan menjauh dari wilayah Indonesia.
Dikatakan Pranyoto, pihak Kesyahbandaran Belawan masih mentorerir kondisi perairan di Selat Malaka maupun perairan Belawan dengan tetap memberikan izin berlayaran. Namun sehari sebelumnya sempat diingatkan agar kapal-kapal ikan yang melintas di persiran Selat Malaka bagian utara harus waspada, mengingat kondisi gelombang saat itu mencapai 0,5 hingga 1,25 meter.
Pranyoto juga mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG Maritim Belawan, waspada gelombang tinggi 2 hingga 3 meter diprakirakan dapat terjadi di perairan Sabang, Semeulue, Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Nias dan Samudera Barat Aceh.
Sedangkan kondisi sinoptik, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah sebagian besar Sumatera. Terdapat sirkulasi tertutup di perairan Kepulauan Riau. Belokan angin terdapt di wilayah Sumatera bagian tengah.
Angin di perairan Sumatera bagian Utara pada umumnya bertiup dari Timur laut hingga Selatan dengan kecepatan berkisar antara 2 hingga 17 knot.