Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Marelan. "Pa, lihat pa, kawan-kawan mu sudah datang". Ucapan itu terlontar dari mulut Mardiana Harahap (55) istri Captain Muas Efendi Nasution, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Captain Muas Efendi Nasution, salah satu korban jatuhnya Lion Air JT 610, saat dikunjungi rekan- rekan sekelas korban di Komplek Griya Marelan Bestari Blok H No 2 Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Senin (29/10/2018).
Sesekali Mardiana Harahap terlihat pingsan, karena tak sanggup mendapat kabar suaminya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairsn laut Kerawang Utara, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Captain Muas Efendi Nasution adalah alumni SMAN 2 Padang Sidimpuan jurusan IPA, sehari sebelum pesawat yang ditumpangi jatuh, korban bersama tiga orang yang bermukim di Sumut menjadi tuan rumah reunian SMAN 2 Padang Sidimpuan angkatan 1979 yang diadakan di Berastagi, Karo.
"Saya adalah teman sekolah korban, sama-sama ambil jurusan IPA taman tahun 1979," ujar Bahri Efendi Dongoran yang datang memberi semangat kepada istri korban.
Diceritakan Bahri, sehari sebelum pesawat Lion Air jatuh korban bersamanya mengadakan reunian di Brastagi, dan korban meminta izin meninggalkan lokasi terlebih dahulu, karena harus berangkat ke Jakarta dari Bandara Kualanamu, Minggu sore.
Korban, kepada rekannnya itu juga menyebutkan ke Jakarta ada urusan juga, yakni untuk mengurus persiapan pensiun karena dalam waktu dekat korban akan memaduki masa purnabakti.
Sejumlah rekan korban yang ikut menghadiri reunian angkatan 1979, serta arisan semasa sekolah hadir memberikan semangat kepada istri korban yang lebih banyak terbaring menahan pilu dan menyatakan keinginannya untuk melihat lokasi jatuhnya pesawat sesuai undangan pihak penerbangan.
Dengan dipapah sejumlah keluarga, ibu empat orang anak dan seorang cucu itu pun menaiki mobil menuju bandara Kualanamu untuk menuju Jakarta dan dilanjutnya meninjau lokasi jatuhnya pesawat.
Hardiana Harahap didampinginya menantunya Harid Novi Chandra dan anaknya Lisa untuk berangkat menuju lokasi jatuhnya pesawat.