Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Terkait penahanan dirinya oleh aparat Saudi, Habib Rizieq Syihab menuding Badan Intelijen Negara (BIN) telah menjalankan operasi intelijen dengan menyewa kontrakan dekat kediamannya, mencopot CCTV, dan memasang bendera tauhid. BIN membantah tuduhan itu.
"BIN tidak terlibat penangkapan Habib Rizieq Shihab di Saudi sebagaimana dilansir oleh Twitter HRS. Tuduhan BIN mengganggu HRS tidak benar. Apalagi menuduh bahwa anggota BIN mengontrak rumah di dekat kontrakan HRS, memasang bendera maupun mengambil CCTV. Semua hanya pandangan sepihak," kata juru bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (8/11/2018).
Rizieq ditahan polisi dan intelijen Saudi gara-gara ada bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang terpasang di tembok belakang kediamannya. Keberadaan bendera itu diketahui pada 5 November, dan CCTV tak bekerja pada 4 November alias sehari sebelumnya.
"Tuduhan pemasangan bendera Tauhid di tembok juga tidak ada bukti bahwa yang memasang adalah BIN, apalagi memfoto kemudian lapor ke Polisi Saudi," kata Wawan.
Secara umum, BIN mengatakan rekayasa penangkapan HRS oleh aparat Saudi sebagai produk BIN merupakan hoax belaka. Pemeriksaan dilanjut penahanan 28 jam terhadap Rizieq oleh aparat Saudi terjadi pada 5 dan 6 November lalu.
Keterangan pers BIN berjudul "BIN TIDAK TERLIBAT PENANGKAPAN HABIB RIZIEQ SHIHAB DI SAUDI" tersebut merujuk pada tuduhan yang disampaikan akun Twitter Habib Rizieq Syihab. Akun Twitter @IB_HRS menyampaikan tuduhan sebagaimana yang dibantah BIN tersebut. Namun belum dikethaui apakah akun tersebut milik Habib Rizieq atau bukan. dtc