Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sentani. Keluarga besar tokoh Papua, almarhum Theys Eluay menggelar deklarasi damai di Sentani, Papua. Keluarga meminta kematian Theys Eluays tidak dipolitisasi.
"Orang-orang yang berbicara sebagai pelanggaran HAM itu selalu (membawa nama) bapak (Theys Eluay) sebagai objek. Bapak sering menjadi dasar untuk mendapatkan perhatian. Kami sampaikan kepada setiap LSM, organisasi, pemerintah, kita sampaikan secara resmi pernyataan sikap keluarga kami. Bapak itu Merah Putih," ujar anak kedua Theys Eluay, Yanto Eluay dalam deklarasi damai di Jalan Besturpos, Sentani, Papua, Sabtu (10/11).
Yanto menegaskan almarhum Theys Eluay mendukung penuh keutuhan NKRI. Theys disebut mengutamakan kepentingan rakyat Papua.
"Bapak adalah seorang ondofolo (pemimpin masyatakat adat). Dia selalu menjaga wibawanya. Yang diajarkan bapak itu sangat bermanfaat setelah kita dewasa. (Theys) Banyak memberikan inspirasi dan motivasi," ujar Yanto.
Sementara itu, Ketua Ondofolo Sosiri, Boaz Enok, mengatakan Papua adalah bagian dari kesatuan Republik Indonesia.
"Tuhan mengutus negara RI merangkul Papua ini sebagai dapur dunia. Papua ini adalah dapur dunia. Papua tetap Papua. Dia tidak berubah. Di dada kami adalah merah putih. Darah kami adalah Merah Putih," ujar Boaz.
Sementara itu, adik kandung Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Lily Wahid berbicara soal kedekatan Gus Dur dengan Theys Eluay.
"Gus Dur menganggap Theys adalah orang yang menebarkan kasih dan sayang Tuhan dan sangat tinggi rasa kemanusiaannya. (Theys dan Gus Dur) punya latar belakang yangs ama. Rasa kemanusiaan menjadi perjuangan mereka berdua," ujar Lily.
Lily mengaku sangat menghormati sosok Theys Eluay. Lily terkesan dengan keteguhan Theys membela rakyat Papua.
"Beliau adalah kalau dibilang, orang yang diturunkan oleh Tuhan seabad sekali. saya sangat saya hormati (Theys)," ujar Lily.(dtc)