Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Akun Facebook milik Ketua DPD Golkar Samosir, Rosinta Sitanggang, diretas orang tidak dikenal (OTK). Hal itu diketahui setelah si peretas meminta uang Rp 2 juta kepada keluarga dan teman-teman Rosinta dengan alasan ATM miliknya terblokir di hari Sabtu (24/11/2018), sejak pukul 13.26 WIB hingga 15.00 WIB.
Meski ada di antara teman-teman Rosinta yang sempat mentransfer uang Rp 2 juta untuk memenuhi permintaan itu, namun lebih banyak pula yang tidak meresponsnya sama sekali.
Irene Ginting adalah seorang di antara teman Rosinta yang mengabaikan permintaan si peretas akun tersebut. Wanita yang berstatus warga Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan tersebut mengaku dirinya tidak meladeni permintaan dari pelaku penipuan itu, karena sepengetahuannya Rosinta Sitanggang bukan tipe sosok yang mau menerima bantuan.
"Saya jawab sama peretas akun Facebook itu: Kak, saya tidak punya uang di ATM, tapi uang tunai saja ya. Setelah saya tulis begitu, saya tak mendapat respons. Awalnya peretas itu mengucapkan syaloom," jelas Irene Ginting yang mengaku indekos di kos-kosan milik Rosinta Sitanggang.
Rosinta sendiri menyatakan, baru mengetahui akun Facebookpnya diretas setelah dirinya menerima telepon dari keluarga dan teman-temannya yang bertanya soal permintaan uang Rp 2 juta karena ATM-nya terblokir.
"Kaget. Saya jadi sibuk menerima panggilan masuk dari keluarga dan teman-teman yang menanyakan hal itu. Lantas, saya bilang kepada mereka agar (permintaan) jangan diladeni, karena yang minta itu bukan saya," ujar Rosinta.
Menurut Rosinta, Sabtu (24/11/2018) siang, usai bertemu dengan masyarakat di Kantor Golkar, dia menghadiri peringatan Hari Guru di Yayasan Karya Jaya di Tanah Lapang Pangururan. Dia menduga, saat bertemu dengan masyarakat itulah akun Facebook miliknya diretas orang.
"Kebetulan di kantor tengah berkunjung Wakil Ketua Golkar Bidang Kominfo. Dia menelepon seseorang untuk memperbaiki sekaligus mengembalikan akun saya dari tangan jahil, karena akun itu sempat dikuasai hingga dua jam," ujarnya.
Anehnya, lanjut Rosinta, setelah dia mengganti ganti kata sandi dan memposting status akun itu sedang di-hack orang, peretas itu pun menghapus postingan atas namanya itu. Meski begitu, seorang teman Rosinta sempat terpedaya dan mentransfer uang Rp 2 juta ke Bank BNI atas nama Rahmadani Savitri Tar. "Saya sedang pertimbangkan akan membuat laporan ke kepolisian untuk melacak keberadaan pemilik rekening tersebut," ujar Rosinta.