Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Terkait kasus pemotongan salib makam yang terjadi di Purbayan, Kota Gede, Yogyakarta, Senin (17/12/2018), Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Sumut, Pendeta Darwis Manurung, mengimbau agar umat Kristen tidak terprovokasi untuk menghindari konflik di masyarakat.
"Kalahkan kejahatan dengan kebaikan. Apalagi di tahun tahun politik ini, secara khusus di masa Natal ini, jemaat harus mampu menghadirkan damai sejahtera. Mintalah hikmat dari Yesus untuk menghadapi semua persoalan," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (19/12/2018).
Menurut Darwis, sesungguhnya telah disepakati bahwa setiap umat beragama diberi kebebasan dalam menjalankan ibadahnya, termasuk di dalamnya ritual-ritual keagamaan bersama simbol simbolnya, termasuk dalam hal pemakaman.
Dalam menjalankannya kita dijamin oleh UUD dan Pancasila. Seraya dalam menjalankannya, kita tetap membangun kerukunan. Oleh karena itu sesungguhnya di Indonesia ini, tidak ada yang berhak melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan sebagai wujud menjalankan ibadah.
Namun demikian, apabila ada pihak-pihak yg tidak bisa menerima, maka jemaat jangam terprovokasi apa lagi sampai menimbulkan konflik perpecahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, salib makam Albertus Selamet Sugihardi warga Kristen yang tinggal di Purbayan, Kota Gede, Yogyakarta dipotong atasnya saat pemakaman. Hal itu karena Albertus dimakamkan di perkuburan muslim di kampung itu. Pihak keluarga Albertus sendiri tidak mempermasalahkan hal itu.