Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejak Desember 2018, harga karet mengalami tren kenaikan yang sangat tajam. Setelah sempat mendekati level 130 Yen per kg, harga karet selanjutnya mengalami penguatan hingga mencapai 188 Yen per kg saat ini. Kenaikan yang cukup besar ini diyakini mampu memperbaiki harga karet di tingkat petani. Terlebih di November 2018, harga karet mengalami keterpurukan yang sangat signifikan.
Dari posisi akhir November 2018, harga karet telah mengalami kenaikan sebesar 38%. "Meski memang kenaikan harga karet harus terbebani dengan penguatan rupiah. Karena itu membuat harga karet di tingkat petani tidak mengalami kenaikan selayaknya kenaikan harga karet dunia," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (16/1/2019).
Begitupun, tetap akan ada kenaikan harga karet di tingkat petani. Itu sudah pasti. Penguatan harga karet belakangan ini lebih dikarenakan meredanya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Jadi diharapkan akan ada kenaikan harga karet selanjutnya.
Gunawan optimis jika perang dagang Tiongkok-AS tidak terjadi, harga karet akan mencapai 250 Yen per kg nya.
Ke depan, kata Gunawan, harga komoditas unggulan di Sumut akan mengalami pemulihan. Hal ini lebih dikarenakan oleh membaiknya ekspektasi kondisi ekonomi global jika perang dagang benar-benar mereda. Dan sejauh ini, pernyataan dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan akan ada kesepakatan damai antara AS dan Tiongkok, memberikan angin segar bagi harga komoditas Sumut, termasuk karet.