Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Harga cabai di tingkat petani di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara anjlok sejak dua pekan belakangan ini. Di tingkat petani harga cabai merah saat ini di kisaran Rp 8.000, cabai hijau Rp 4.000 dan cabai rawit Rp 15.000/Kg.
Padahal, dua bulan sebelumnya harga cabai merah di tingkat petani masih kisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000, hijau Rp 8.000 dan cabai rawit sekitar Rp 30.000/Kh.
Anjloknya harga cabe yang sejauh ini tidak diketahui penyebabnya membuat petani bingung. Sebab produksi cabai tidak melimpah,dan petani akan panen cabe yang ditanam akhir 2018, pada Februari nanti.
"Kabar yang beredar di kalangan petani, masuknya produksi cabai dari daerah lain menjadi penyebab anjloknya harga jual di tingkat petani. Karena petani belum panen namun harga anjlok," ujar Rijan Irnando Purba, petani di Kecamatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun, Jumat (18/1/2019).
Petani cabai, menurut Rijan, khawatir harga jual di tingkat petani akan semakin anjlok saat panen raya Februari atau Maret nanti.
Kalangan pengusaha rumah makan di Simalungun mengakui jika harga cabai saat ini mengalami penurunan sejak dua pekan belakangan ini.
Menurut Azizah Saragih, pemilik rumah makan di Kecamatan Raya, harga cabai merah kisaran Rp 14.000 dan Rp 15.000/Kg dari sebelumnya Rp 20.000.000. Cabai hijau Rp 6.000 dari sebelumnya Rp 8.000 hingga Rp 9.000, sedangkan cabai rawit Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 50.000/Kg.
"Memang mengalami penurunan sejak dua pekan belakangan, tidak tahu juga penyebabnya," ujar Azizah.