Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi - Kunjungan capres dan cawapres di beberapa daerah seringkali 'diganggu' pihak lawan. Seperti yang dialami Cawapres Sandiaga Uno saat berkunjung ke Bojonegoro, Surabaya dan Banyuwangi.
Yang terbaru, saat rombongan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno melakukan kampanye di Banyuwangi, Kamis (21/2) kemarin. Dia disambut para relawan dan simpatisan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma'ruf. Tidak hanya di satu titik, ada sekitar 3 titik lokasi penyambutan, dengan membentangkan spanduk dan baliho ucapan selamat datang, namun pilihan tetap kepada Jokowi-Ma'ruf.
Namun aksi yang dilakukan relawan atau simpatisan tersebut dianggap hal biasa. Mahfud Md mengaku hal tersebut sah-sah saja, asalkan tidak melakukan tindakan anarkis.
"Tidak apa-apa kalau meneriakkan salah calon lain di penyambutan itu. Pak Jokowi juga sering diteriaki Prabowo Prabowo. Ada pula juga yang Sandiaga Uno yang diteriakkan Jokowi itu sudah sering terjadi," ujar Mahfud md, usai kegiatan Jelajah Kebangsaan di Stasiun Banyuwangi Baru, Jumat (22/1/2019).
Mahfud menilai hal tersebut biasa terjadi dalam kampanye. Namun ada batas-batas toleransi dalam melakukan penyambutan tersebut. Yakni tidak melakukan tindakan anarkhis yang berujung kasus kriminal.
"Jangan sampai melakukan tindakan kriminal. Misalnya penghadangan, pengerusakan, pemukiman ataupun penganiayaan. Selama aman bisa ya ndak papa," pungkasnya.dtc