Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Sudah 10 bulan sejak dilakukan peletakan batu pertama, pembangunan monumen KM Sinar Bangun di sekitar Pelabuhan Tiga Ras, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, beum juga rampung. Pemnbangunannya mengandalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dihimpun pemerintah daerah dari berbagai pihak termasuk investor dengan mengajukan proposal. Progres pembangunan baru 80%.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Simalungun,Mudahalam Purba, Minggu (10/3/2019) melalui telepon mengatakan, anggaran pembangunan monumen untuk memperingati tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun pada Juni 2018 yang menewaskan 3 penumpang dan 164 belum ditemukan hingga kini,dialokasikan sekitar Rp 4 miliar.
"Masih terus dilanjutkan saat ini progresnya sudah mencapai 80%,dan diharapkan rampung tahun ini," sebut Mudahalam.
Dia menambahkan, pemerintah daerah menghimpun dana dari sejumlah pihak, termasuk investor di Kabupaten Simalungun, seperti PT Toba Pulp Lestari atau TPL sebesar Rp 500 juta.
Sebelumnya pembangunan monumen KM Sinar Bangun sempat menuai protes dari kalangan anggota DPRD Simalungun,karena dinilai tidak mendesak,dan anggaran pembangunan daerah terbatas.
Salah satunya adalah anggota DPRD Simalungun,Bernhard Damanik, yang menilai pembangunan monumen KM Sinar Bangun terkesan tergesa-gesa dan dipaksanakan, karena tanpa perencanaan dan anggarannya tidak dialokasikan di APBD 2018.
"Tergesa-gesa dan tanpa perencanaan pembangunan monumen KM Sinar Bangun. DPRD mendukung, namun harus juga melalui mekanisme yang benar. Dananya dialokasikan di APBD dan pembangunannya ditenderkan," ujar Bernhard.