Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Sebanyak 514 atlet mengikuti Daihatsu Astec Open (DAO) 2019 di GOR PBSI Sumut yang dimulau Selasa (12/3) hingga Sabtu (16/3) mendatang. Kejuaraan bulutangkis berlevel internasional ini rencananya akan dibuka Wagubsu, Musa Rajekshah.
Alan Budikusuma dari Astec Open mengatakan kejuaraan ini terus berusaha ditingkatkan setiap tahunnya. Baik saat masih berdiri sendiri maupun sejak empat tahun terakhir bekerja sama dengan Daihatsu.
“Kita sudah naikkan level jadi internasional. Dengan level internasional pemain terdaftar di ranking dunia BWF. Mereka memiliki id BWF. Saya juga sebagai pengurus PBSI membantu memberikan kesempatan turnamen sebanyak-banyaknya kepada daerah. Saya berharap semakin banyak pemain bulutangkis dari luar Jawa,” kata Alan, Senin (11/3/2019) sore.
Alan mengatakan potensi-potensi dari Sumut harus dimunculkan kembali. Apalagi sudah tiga setengah tahun vakum pertandingan di Medan.
“Saya tidak mau menyia-nyiakan potensi di Sumut Anthony Ginting salah satu dari Medan walaupun berlatih di Bandung. Mereka ini kita siapkan untuk kejuaraan asia junior dan dunia junior. PBSI sudah menyiapkan dari usia dini. Program berkesinambungan bagus bagi pemain Indonesia bertanding. Drawing di BWF. Dengan potensi yang baik dan pengurus yang baik maka saya yakin Medan bisa bangkit,” tambahnya.
Sementara itu Rokky Irvayandi, ADM Domestic Marketing Division Astra Daihatsu mengatakan Daihatsu ingin berkontribusi dalam kejayaan bulutangkis Indonesia. Itu menjadi latar belakang mereka terjun ke bulutangkis sejak empat tahun terakhir.
"Memasuki tahun keempat Daihatsu Astec Open. 2016 kami mencari CSR di bidang apa, akhirnya kami studi olahraga apa yang pas dan akhirnya memilih bulutangkis. Kami ingin berkontribusi mengharumkan nama indonesia di tingkat dunia. Dulunya Astec sudah ada setahun sekali di Jakarta. Jadi 7 kali dalam setahun. Kelasnya juga kami tingkatkan,” kata Rokky didampingi Haryan, Kepala Cabang SM Raja.
Sementara itu Ketua pertandingan, Mimi Irawan mengatakan hal berbeda dari tahun sebelumnya pihaknya ingin menekankan kualitas meski penyelenggaraan tahun ini berkurang jadi tujuh kota.
“Dari dulu sirnas B jadi level internasional, Badminton Asia Confederation. Lima kota BAC, ada dua kota masih sirnas B. Pemain luar negeri ikutan dari Thailand dan India.Saat ini dapat ranking poin. Semakin atlet ikut poin bertambah. Mudah-mudahan tahun depan Sirnas A,” katanya.
Sementara Ketua Pengprov PBSI Sumut, Suripno Ngadimin mengatakan DAO ini merupakan kepercayaan besar yang diberikan kepada Sumut setelah tahun 2016 terakhir kali. Apalagi dirinya yang baru dilantik sedang berusaha membenahi bulutangkis Sumut.
“Di punggung saya makin berat doa dan dukungan terus berdatangan. Minimal satu medali untuk PON ditargetkan. Prestasi itu yang harus kita kejar. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar. Kalau target lebih menekankan di usia dini. Peluang lebih besar. Tapi saya belum berani menjanjikan terlalu muluk, nanti kita bicara setelah digembleng satu dua tahun. Kita fokus ke Pengprov, SI, pelatihan, pelatih dan wasit,” kata Suripno.
Sementara itu Refa Hayudi Giriyanda, Corporate sustainability Development manager PT Frisian Flag mengaku kehadiran pihaknya memiliki visi membangun keluarga kuat indonesia.
"Salah satunya menginspirasi anak-anak tetap bergaya hidup sehat dan aktif dan bulutangkis olahraga paling digemari dan banyak dilakukan anak Indonesia,” pungkasnya.