Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selama tahun berjalan 2019, harga kakao mencatat tren penurunan. Di Januari, harga kakao sempat menyentuh US$ 2.400 per ton, namun saat ini dijual di kisaran US$ 2.200 per ton-nya. Ke depan, harga kakao diprediksi masih sulit naik karena belum ada sentimen yang bisa menopang harganya.
"Harga kakao memang masih mengacu kepada sisi permintaan. Sejauh ini, pasarnya masih mengandalkan negara-negara yang mengkonsumsi makanan berbahan dasar kakao. Tapi komsumsi tersebut hanya musim-musim tertentu sehingga permintaannya tidak bisa kontinu. Itu yang membuat harganya ikut terseret turun," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (20/3/2019).
Komsumsi kakao yang musiman, misalnya di Amerika Serikat (AS) seperti hallowen, memang sempat mendongkrak harga kakao. Namun pasca perayaannya, harga kakao secara konsisten mengalami penurunan. Hal tersebut disinyalir oleh berkurangnya konsumsi kakao yang membuat permintaan turun.
Jika membandingkan harga kakao yang sempat mendekati level US$ 3.000 per ton di tahun 2018, besar kemungkinan harga tersebut tidak akan mampu terealisasi di tahun ini.
Harga kakao memang sempat meroket mendekati kisaran US$ 3.000 per ton di periode April hingga Mei 2018. Namun sepertinya di bulan yang sama tahun ini, ada potensi kenaikan harga kakao meski terbatas dikisaran US$ 2.400 per ton-nya.
"Tapi tentu diharapkan harganya bisa membaik. Karena itu juga akan berdampak pada harga di tingkat petani," kata Gunawan.