Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Keberadaan jembatan baru dibangun menuju objek wisata air terjun Sampuran di Desa Aekbolon Julu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) butuh perhatian lanjutan, karena sarana itu dibangun tidak diikuti dengan peningkatan jalan.
"Menurut kami sebagai warga sangat disayangkan ada pembangunan jembatan tetapi tidak bisa dilalui kenderaan apapun, " ujar Sondang Tampubolon, Minggu (24/3/2019), di Desa Aekbolon Julu, Balige.
Dia mengatakan, pembangunan jembatan yang peruntukannya hanya untuk warga berjalan kaki adalah sesuatu program yang luar biasa, padahal sebelum jembatan dibangun warga tetap melintasinya meski jalan berlembah.
"Kami sangat berharap, pemerintah membuat program lanjutan berupa peningkatan jalan yang saat ini hanya jalan tikus," sebutnya.
Senada disampaikan Tigor Tampubolon. Menurutnya, keberadaan jembatan dan sempat mempergunakan alat berat untuk pelebaran justru menjadi masalah baru bagi warga, di mana jalan setapak yang bisa dilintasi warga kini terputus karena longsor.
"Dulu meski jalan setapak,pengangkutan hasil bumi masih bisa diangkut dengan kendaraan roda dua. Sekarang karena banyaknya longsor petani harus memikul hasil pertanian hingga keluar dari kampung sepanjang 3 KM," ucapnya.
Kepala Dinas PUPR melalui Kabid Jalan Jembatan, Sikkat Sitompul mengakui bahwa program pemerintah itu tetap berkelanjutan, seperti pembangunan jembatan di Desa Aekbolon Julu pasti akan diikuti pembangunan atau peningkatan jalan.
"Tetap tergantung kekuatan anggaran dan skala prioritas, untuk peningkatan jalan di Desa Aekbolon Julu sudah terdaftar saat musrembang," katanya.