Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah (Ijeck), mengatakan, pemerintah provinsi optimis bahwa Luas Tambah Tanam (LTT) padi, jagung dan kedelai periode April - Oktober Tahun 2019 dapat tercapai dengan baik, sehingga meningkatkan efisiensi lahan dan menyejahterakan petani di Sumut.
"Acara seperti ini harus menjadi ilmu tambahan untuk kita. Inilah yang kita butuhkan agar petani kita tidak hanya bertani untuk bertahan hidup. Janganlah pula petani menjual lahannya demi anaknya sekolah, pendidikan memang penting, tetapi harusnya kita bisa membantu petani agar lebih cerdas, membuat mereka paham mereka bisa sukses menjadi petani. Inilah salah satu yang mendorong misi pemerintah, membangun desa menata kota," ujar Ijeck saat membuka Rapat Koordinasi LTT dan Percepatan Tanam padi, jagung, kedelai, alsintan tahun 2019, Rabu (27/3/2019).
Ia mengatakan melaui workshop seperti ini, pemerintah ingin memotivasi para petani agar bisa mengefisienkan penggunaan lahan lebih produktif usai panen.
"Jadi melalui workshop ini, akan disampaikan, setelah panen apa yang harus dikerjakan agar lahan-lahan tidak lama terdiam. Kalau dikalkulasi, jika dalam setahun biasanya tiga kali panen, dengan adanya program Luas Tambah Tanam ini bisa ditingkatkan menjadi empat kali panen," ujar Ijeck.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatra Utara, M Azhar Harahap, mengatakan, untuk Rapat Koordinasi LTT dan Percepatan Tanaman PJK periode Oktober 2018 - Maret 2019, Sumatra Utara lima tahun terakhir (2013-2018) menunjukkan peningkatan 37,92% yaitu sebesar 1,413.288 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Sedangkan untuk realisasi LTT Padi baru mencapai 82,08% (463,294 hektare) dari target sebesar 564.716 hektare pada periode Oktober 2018 – Maret 2019, jagung 98,70% (134,639 hektare) dari target sebesar 136,403 hektare dan kedelai 16,31% (3,129 hektare) dari target sebesar 19.180 hektare.
Menurut Azhar, untuk realisasi LTT Padi yang hanya mencapai 82,08% dari target dikarenakan adanya pergesaran tanam padi di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai selama perbaikan saluran irigasi Sei Ular.
“Tidak tercapainya target untuk realisasi LTT Padi di Sumut itu karena adanya perbaikan saluran irigasi Sei Ular, jadi ada pergeseran tanam padi di daerah Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai,” ujarnya.