Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani di Sumatra Utara (Sumut) pada Maret 2019 sekitar Rp 4.300 per kg. Terjadi penurunan berkisar Rp 300 hingga Rp 500 per kg dibandingkan bulan Februari 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, penurunan harga gabah karena bertepatan dengan panen raya di sejumlah daerah penghasil padi di Sumut. "Jadi pasokan gabah-nya memang lagi banyak," katanya di Medan, Senin (1/4/2019).
Suhaimi mengatakan, harga gabah di Sumut bervariasi. Itu terlihat dari komponen mutu mulai dari kualitas Gabah Kering Giling (GKG) hingga terendah. Harga gabah kualitas GKG misalnya, selama Maret 2019, di tingkat petani dijual sekitar Rp 5.283 per kg dan ditingkat penggilingan senilai Rp 5.346 per kg. Sedangkan gabah kualitas GKP di tingkat petani senilai Rp 4.300 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp 4.360 per kg.
Sedangkan untuk harga gabah kualitas rendah di tingkat petani senilai Rp 4.173 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp 4.222 per kg.
Di tingkat petani, kata Suhaimi, harga gabah tertinggi senilai Rp 6.363 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.800 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Labuhan Batu.
Sementara, di tingkat penggilingan pada Maret 2019, harga tertinggi senilai Rp 6.463 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.850 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Labuhan Batu.
Seorang petani di Deli Serdang, Yono mengatakan, harga gabah panen dijual ke penampung gabah sekitar Rp 4.300 per kg. Sedangkan untuk gabah kering Rp 5.600 per kg.
"Saat ini memang harga gabah turun dibandingkan panen sebelum karena sedang panen raya dibeberapa daerah seperti Aceh, Serdang Bedagai, Rantauprapat, Deli Serdang dan lainnya," katanya.
Menurutnya, harga gabah yang turun masih memberikan keuntungan bagi petani. Keuntungan tersebut masih bisa menutupi ongkos produksi dan sisa keuntungannya bisa untuk biaya mengolah sawah di musim tanam selanjutnya.