Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut kunci keberhasilan Pemilu adalah partisipasi masyarakat. Dia meminta mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian turut serta mensosialisasikan pemilu agar semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi.
"Kuncinya ada pada partisipasi. Nah ini kan tadi kumpulan intelektual muda dari berbagai kejuruan PTIK yang kami harapkan ikut membantu sosialisasi ke lingkungan sekecil apapun, teman, keluarga," kata Tjahjo usai memberi kuliah umum kepada mahasiswa PTIK di Auditorium STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Tjahjo kembali menegaskan bahayanya berita hoax termasuk ujaran kebencian pada Pemilu 2019. Hoax menurutnya harus dicegah.
"Ingatkan pada jurkam-jurkam agar tak berbuat seperti itu. Bangun kampanye yang adu program adu konsep dan gagasan. Kalau itu terwujud, saya kira konsolidasi demokrasi itu akan semakin tertib dan demokratis. Mudah-mudahan lima tahun ke depan akan semakin rapi, memperkuat sebuah sistem," sambung Tjahjo.
Selain itu, Tjahjo menegaskan keyakinannya soal netralitas Polri-TNI. Aparat diyakini Tjahjo bisa menjaga stabilitas keamanan Pemilu.
"Kalau urusan stabilitas keamanan, ketertiban, kami yakin pada kepolisian, di-back up TNI, di-back up BIN (Badan Intelijen Negara), semuanya siap. Gakkumdunya siap, MK-nya siap, MA-nya siap, DKPP-nya siap, Panwas-nya siap, Kejaksaannya siap. Tinggal nanti penetapan dan penghitungan," tutur Tjahjo.
Tjahjo memberi imbauan agar masyarakat menggunakan hak konstitusionalnya alias tak golput.
"Masa kalah dengan tahun 1955. Tahun 1955 itu 91 persen lebih (tingkat partisipasi masyarakat di pemilu). Mosok kita kalah sekarang ini. Jadi masalah tingkat partisipasi, mari menggerakkan dan mengorganisir masyarakat. Jangan golput, gunakan hak pilih," kata dia. dtc