Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Berlin. Warga Negara Indonesia (WNI) di Jerman telah melakukan pencoblosan Pemilu 2019. Disebutkan WNI di Kota Berlin paling banyak datang ke TPS.
"Meski Berlin bukan jumlah pemilih terbanyak, namun dibanding wilayah lain di Jerman, persentase jumlah pemilih yang datang ke TPS adalah yang terbanyak," kata Ketua PPLN Berlin, Roni Soesman dalam keterangan tertulis, Minggu (14/4/2019).
Roni menyebutkan, dari total 2.184 pemilih di Berlin, sebanyak 1.372 menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos ke TPS.
Pencoblosan di TPS itu digelar pada Sabtu (13/4) di Gedung Serba Guna, Jegengästehaus Hauptbahnhof, Berlin. Sementara itu, sisanya menggunakan metode pos.
"Pada pemilu tahun ini PPLN Berlin tidak menggunakan KSK (Kotak Suara Keliling) karena memang rata-rata pemilih sudah dapat dijangkau dengan dua metode lainnya, yaitu TPS dan pos," jelas Roni.
Berdasarkan data per Maret 2018, disebutkan ada 15.180 WNI yang tercatat sebagai pemilih di Jerman. Mereka tersebar dan dikoordinasi di tiga wilayah PPLN, yaitu PPLN Berlin, PPLN Frankfurt, dan PPLN Hamburg. Ketiga PPLN telah melakukan pencocokan dan integrasi data untuk menghindari adanya data ganda antar-PPLN.
Penghitungan suara hasil Pemilu 2019 di Berlin akan dilangsungkan Rabu, 17 April. Penghitungan yang akan diadakan di KBRI Berlin adalah hasil pemilihan melalui TPS dan pos.
Pemilu 2019 di Berlin didukung lima anggota PPLN, tiga anggota sekretariat, 15 orang anggota KKPSLN TPS, dan tiga orang KPPSLN pos. Selain itu pada saat pemilihan di TPS dikawal 15 saksi independen dari masyarakat Indonesia dan petugas keamanan setempat.
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 di Jerman. Ia memuji antusias WNI di Berlin datang ke TPS.
"Antusias WNI di Berlin untuk datang ke TPS sangat tinggi. Dan secara umum kegiatan berjalan lancar. Selamat dan terima kasih untuk PPLN, KPPSLN, seluruh personel yang terlibat serta masyarakat Indonesia tentunya. Meski pilihan berbeda tetapi tetap damai dan saling menghargai. Ini menunjukkan kedidupan demokrasi kita yang lebih matang," ujar Oegroseno.(dtc)