Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya disertai suara guruh dan petir, Sabtu (25/5/2019) malam mengakibatkan Perumnas Griya Martubung Medan Labuhan, Kota Medan, dikepung banjir. Sejumlah warga terpaksa menyelematkan barang-barangnya terutama peralatan rumah tangga karena air setinggi 40 cm lebih menggenangi rumah warga.
Sejumlah warga kompleks YUKA Martubung Medan Labuhan mengungsi ke rumah familinya di Blok 11 Griya Martubung yang tidak tergenang banjir.
Suasana bertambah kacau balau karena pada saat yang bersamaan lampu listrik PLN padam sehingga warga menjadi panik karena saat air menerjang rumah warga, lampu listerik padam.
Pantauan medanbisnisdaily.com, terjangan air mulai membanjiri Perumnas Griya Martubung sekitar pukul 21.15 WIB , sementara listrik padam sejak pukul 20.30 WIB. Air berwarna keruh yang meluap dari parit besar atau yang biasa disebut parit busuk di Jalan Rawe I Kelurahan Tangkahan menerjang pemukiman warga.
Ratusan rumah yang posisinya agak rendah tak ayal menjadi sasaran banjir. Di tengah lampu listrik padam, warga pun sibuk menyelamatkan barang-barang terutama alat rumah tangga ke tempat yang aman.
Adapun lokasi yang tergenang banjir di Perumnas Griya Martubung Medan Labuhan adalah Blok 11, Blok 9, Blok 7, Blok 8. Blok 5. Lokasi terparah tergenang banjir yaitu Blok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4. Di perumahan yang dihuni ribuan warga ini ketinggian air mencapai 50 cm lebih.
Sabtu malam sekitar pukul 21.15 WIB hujan berhenti, namun aliran listrik baru hidup sekitar pukul 23.30 WIB. Artinya, listrik padam tiga jam lebih.
Menjelang Minggu (26/5/2019) pagi terjangan air ke Perumnas Griya Martubung semakin tinggi. Terjangan air dari parit busuk terus membanjiri pemukiman warga sehingga aktivitas warga pun terganggu.
Sejumlah warga yang memaksakan diri untuk berbelanja dengan mengendarai spedamotor banyak yang mogok karena banjir menerjang spedamotornya. Seluruh akses jalan ke Griya Martubung dikepung banjir.
Sejumlah anak-anak warga Blok 11 Griya Martubung terpaksa mengurungkan niatnya untuk beribadah di Gereja Penta Kosta Kudus Indonesia (Gepkin) Sungai Kehidupan Blok 11 Minggu pagi karena akses jalan ke gereja itu dikepung banjir setinggi 40 cm.”Gak bisalah kita ke gereja kata Christin Simanjuntak kepada adiknya Theo dan Yosafat warga Blok 11 Griya Martubng.
Nenek Jahwa (58) warga Blok 11 kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, sejak Sabtu tengah malam air mulai memasuki teras rumahnya dan sejak Minggu pagi terjangan air mulai memasuki rumah karena terjangan air semakin tinggi. Seluruh peralatan rumah tangga dirumahnya diperkirakannya bakal rusak akibat terendam air banjir. “Setiap hujan deras mengguyur Kota Medan sekitarnya Perumnas Griya Martubung menjadi langganan banjir yang berasal dari parit busuk. Namun sampai saat ini tidak ada perhatian pemerintah untuk mengantisipasinya”katanya mengeluh.
Sementara Opung Christin Simanjuntak warga Jalan Tuar 10 Blok 11 Griya Martubung mengatakan, banjir menerjang Perumnas Griya Martubung karena parit busuk di Jalan Rawe Kelurahan Tangkahan Medan Labuhan tak mampu menampung debit air yang tinggi dari Medan sekitarnya termasuk dari KIM. “Kalau hujan deras di Medan maka luapan air dari parit busuk tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke Griya Martubung melalui gorong-gorong di Jalan Rawe I yang posisinya lebih rendah”katanya.
Selain Perumnas Griya Martubung, banjir juga menggenangi sejumlah rumah warga di Komplek YUKA Kelurahan Tangkahan Martubung. Rumah terparah yang diterhang banjir yakni Komplek YUKA Martubung karena berdekatan dengan parit busuk yang mengalirkan air limbah dari sejumlah industri di KIM.