Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya, Sabtu (25/5/209) malam dan mengepung Perumahan Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), sudah surut pada Senin pagi (27/5/2019). Akses jalan menuuju perumahan yang dihuni belasan ribu warga itu sudah normal kembali. Aktivitas warga pun sudah berjalan seperti sediakala.
Para penarik ojek pun sudah bisa mencari nafkah dengan normal karena akses jalan sudah tidak digenangi banjir yang sebelumnya mencapai ketinggian hingga 50 cm.
Mulia, warga Blok 9 Griya Martubung kepada medanbisn isdaily.com, Senin (27/5/2019), mengatakan, air banjir setinggi 40 cm yang menggenangi rumahnya mulai surut sejak Minggu (26/5/2019) malam.
”Kami sangat bersyukur karena hujan tidak turun lagi. Kalau sempat hujan turun kembali, bakal tenggelamlah rumah kam,i”katanya.
Pantauan medanbisnisdaily.com, warga Perumnas Griya Martubung yang rumahnya tergenang banjir sejak Senin mulai membersihkan sisa banjir yang menggenangi rumahnya.
”Harus dipel biar aroma tak sedap akibat genangan banjir tidak mengendap di rumah” kata Ramian, warga Blok 11 Griya Martubung.
Di sejumlah tempat tampak sisa banjir seperti sampah masih mengotori jalan karena tidak ada yang membersihkan. Genangan air pun masih terlihat di jalan-jalan. Aspal jalan pun terlihat masih basah.
Baik Mulia maupun Ramian sangat berharap agar Pemko Medan mau peduli terhadap kondisi warganya di Perumnas Griya Martubung yang menjadi langganan korban banjir jika hujan deras mengguyur.
”Kami minta Pemko Medan mau mengorek 'parit busuk'. Karena parit yang menjadi saluran air dari Medan sekitarnya itu tak mampu lagi menampung debit air yang mengguyur Kota Medan sekitarnya saat hujan deras turun,” kata Mulia.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya disertai suara guruh dan petir, Sabtu (25/5/2019) malam mengakibatkan Perumnas Griya Martubung dikepung banjir. Sejumlah warga terpaksa menyelamatkan barang-barangnya, terutama peralatan rumah tangga karena air setinggi 40 cm lebih menggenangi rumah warga.
Suasana bertambah kacau balau karena pada saat yang bersamaan lampu listrik PLN padam, sehingga warga menjadi panik karena saat air menerjang rumah warga, lampu listerik padam.
Selain Perumnas Griya Martubung, banjir juga menggenangi ratusan rumah warga di Komplek YUKA, Kelurahan Tangkahan Martubung, Medan Labuhan. Rumah di sini paling terparah diterjang banjir karena berdekatan dengan parit busuk yang mengalirkan air limbah dari sejumlah industri di KIM.
“Ketinggian banjir hampir mencapai satu meter sehingga merusak perabotan rumah tangga warga,”kata Opung Ayu, salah seorang warga.