Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) pada 25 Juni 2019 akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta untuk membahas upaya peningkatan kualitas air Danau Toba dengan melibatkan semua stakeholder terkait. Hal tersebut dikatakan anggota DPD-RI asal Sumatra Utara (Sumut), Parlindungan Purba saat melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), MR Karliansyah, Rabu (29/5/2019), di Jakarta.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/5/2019), Parlindungan Purba mengatakan, kondisi kualitas air Danau Toba yang semakin menurun menjadi perhatian serius dari DPD-RI.
"Perlu upaya serta solusi untuk meningkatkan kualitas air Danau Toba. Hal ini yang menjadi latar belakang diadakannya FGD yang melibatkan semua stake holder terkait," jelasnya.
FGD ini, ujarnya, akan dihadiri LIPI, Pemerintah Provinsi Sumut, kepala daerah sekawasan Danau Toba, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kementerian ATR/BPN, perusahaan yang beroperasi di kawasan Danau Toba, industri hotel dan lainnya.
Parlindungan mengatakan, saat ini pembangunan teknologi IPA dan IPAL yang merupakan penerapan teknologi air bersih dan air limbah dalam mendukung kawasan pariwisata Danau Toba hanya ada di Kabupaten Samosir dan belum ada di daerah kawasan lainnya, seperti Simalungun, Tapanuli Utara, Humabang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Toba Samosir.
Karena itu, DPD mendorong agar pembangunan teknologi IPA dan IPAL ini juga dilakukan pada kawasan tersebut.
Menurutnya, upaya peningkatan kualitas air Danau Toba adalah hal serius yang harus segera ditindaklanjuti. Karena menurut peneliti hidrodinamika, kondisi kualitas air di Danau Toba sudah berada pada titik hipertrofik atau rusak parah meskipun kondisi ini masih berada di tempat-tempat tertentu pada danau itu.
Air Danau Toba, ujar Parlindungan Purba, adalah aset berharga masyarakat dan daerah Sumut karena danau itu adalah sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK MR Karliansyah
menyambut baik upaya peningkatan kualitas air Danau Toba ini.
Dirinya sependapat bahwa Danau Toba adalah aset bangsa yang sangat berharga. Terlebih Danau Toba adalah salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menjadi salah satu prioritas destinasi pariwisata nasional.#