Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para petani sawit di Sumatra Utara (Sumut) lebih memilih menjual tandan buah segar (TBS) dengan harga murah daripada membusuk. Pasalnya, hampir 90% lebih Pabrik Kelapa Sawit (PKS) kini sudah libur dan baru akan beroperasi lagi pada 10 Juni 2019.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, petani memang tidak punya pilihan selain menjual ke PKS yang masih buka. "Tapi ya harus terima karena harganya jauh di bawah harga standar," ujarnya, Senin (3/6/2019).
Gus mengatakan, harga penetapan TBS pekan ini Rp 1.390/kg. Sementara harga di tingkat petani berkisar Rp 1.000 hingga Rp 1.100/kg. Pada saat menjelang Lebaran 2019 ini, TBS dibeli PKS yang msh buka hanya Rp 600 hingga Rp 800/kg.
Petani memang wajib untuk menjual sawitnya daripada busuk. Tentunya kerugian petani akan cukup besar mengingat PKS baru akan buka seminggu lagi. Terlebih lagi, saat ini tidak ada solusi untuk masalah tersebut, sehingga petani tidak punya pilihan kecuali menjual TBS-nya dengan harga murah.
Kondisi itu, kata Gus, selalu terjadi setiap kali Lebaran. Sayangnya, belum ada solusi untuk meminimalisir kerugian petani. Padahal, sudah seharusnya pihak-pihak terkait mencari solusinya apalagi Sumut salah satu penghasil sawit terbesar di Indonesia. Sumut sendiri memiliki 14 sentra penghasil sawit yakni Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batubara, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Padanglawas Selatan, Padanglawas, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan.
"Sudah seharusnya ada solusi untuk kondisi ini. Apalagi ini masalah yang selalu terjadi setiapkali Lebaran," kata Gus Dalhari.