Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisniadaily.com - Medan. Presiden Komisaris Aquafarm Nusantara Sammy
Hamzah menolak jika perusahaan budidaya (aquaculture) ikan tawar yang dimiliki konglomerat dari Swiss itu dituding sebagai penyebab tunggal terjadinya pencemaran air Danau Toba.
Kata Sammy, selain mereka terdapat perusahaan budidaya ikan lainnya yang juga berusaha di Danau Toba. Masyarakat secara perorangan juga tidak sedikit menjalankan usaha serupa.
Belum lagi usaha-usaha lainnya, semacam perhotelan atau peternakan, ikut pula berkontribusi mengotori air Danau Toba.
Ungkap Sammy yang mengaku baru empat bulan bergabung dengan Aquafarm, terdapat 11.000 keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba yang dipakai sebagai usaha budidaya ikan. Dimiliki banyak pengusaha, tak cuma Aquafarm.
"Kami hanya memiliki 400 KJA dari 11.000 yang ada di Danau Toba. Punya kami tersebar di tiga titik, diantaranya di Toba Samosir dan Simalungun," ujar Sammy kepada wartawan seusai peluncuran acara Kami Peduli, di Hotel Adi Mulia Medan, Kamis (13/6/2019).
Dari 400 KJA itu Aquafarm menghasilkan produksi ikan nila sebanyak 27.000 ton setiap tahunnya. Jumlah tersebut berada dalam batas (limit) yang diperkenankan.
Sebelumnya Aquafarm oleh banyak pihak dituntut pertanggungjawabannya akibat pencemaran air Danau Toba. Perusahaan tersebut bahkan dituntut agar ditutup.
Februari lalu oleh Pemprov Sumut melalui Dinas Lingkungan Hidup Aquafarm dijatuhi sanksi administrasi. Mereka dituntut melakukan sejumlah perbaikan terkait instalasi pengolahan limbah, perbaikan dokumen AMDAL dan pengurangan kapasitas produksi sesuai daya dukung Danau Toba.
Sehubungan dengan image buruk sebagai pelaku pencemaran Danau Toba itu, kemarin mulai diluncurkan nama baru Aquafarm. Kini babanya berganti menjadi Regal Springs Indonesia. Dengan produksi ikan bernama baru yaitu ikan tilapia.
"Saat ini sedang dalam masa transisi pergantian nama Aquafarm menjadi Regal Springs Indonesia, tidak perlu ada izin baru. Hanya pemberitahuan saja kepada pemerintah," tegas Sammy.