Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tak ingin terus-terusan Pemerintah Kota Medan disalahkan publik, Wakil Wali Kota, Akhyar Nasution, buka-bukaan soal penyebab kerap terjadinya banjir melanda ibukota Provinsi Sumut tersebut. Di antara penyebabnya adalah karena perilaku warga Medan bisa hingga 5 kali dalam sehari membuang sampai ke sungai dan parit/drainase.
"Kita lebih suka menyembunyikan sampah daripada mewadahi sampah. Sampah dimasukkannya ke parit biar nggak nampak, biar nggak ketengok, akhirnya ujungnya tumpat," sebut Akhyar, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (11/7/2019).
Lebih lanjut Akhyar Nasution menyebutkan, penyebab banjir juga karena terjadinya pendangkalan sungai. Sungai-sungai di Medan yang merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, sudah puluhan tahun tidak pernah dinormalisasi.
Terjadinya pendangkalan sungai adalah selain karena proses alamiah, juga karena pembuangan sampah sembarangan. Di sisi lain, juga karena perubahan land use (penggunaan tanah). Semuanya itu membuat terjadinya sedimentasi yang luar biasa.
Sementara kewenangan Pemko Medan sendiri, sebut Akhyar, hanya pada penanganan drainase sekunder. Dia mengklaim penanganan drainase sekunder oleh pihaknya dilakukan Pemko Medan sebaik mungkin.
Namun penanganan drainase sekunder itu tidak cukup, karena drainase primer dan sungai yang mengalami pendangkalan tersebut belum tertangani dengan baik.
Fakta di lapangan, kata Akhyar, air pada saat hujan turun justru tidak bisa mengalir dari drainase sekunder ke drainase primer dan ke sungai. Malah sebaliknya air yang masuk dari hulu ke Sungai Deli, misalnya, malah mengalir ke drainase primer dan ke drainase sekunder sehingga menyebabkan banjir.
"Contoh terakhir pada waktu bulan lalu terjadi banjir di Kota Medan itu, faktualnya ya, Sungai Deli naik dan di Belawan (laut) juga naik pasang. Sungai Babura, Sungai Putih, Sungai Sikambing dan Sungai Selayang, itu semua bermuara ke Sungai Deli. Kalau Sungai Deli naik permukaannya, dari sini nggak bisa masuk, maka tertahanlah air, sementara dari hulu terus mengalir air, akhirnya tergenanglah semua di sini," terang Akhyar.
Karena kompleksitas banjir Medan yang tinggi, maka dibutuhkan penanganan secara komprehensif. Dia juga mengimbau warga Medan jangan lagi membuang sampah ke drainase maupun ke sungai.
"Dan kami Pemko Medan sangat mendukung gagasan Pak Gubernur Edy bagaimana agar Medan bebas banjir," pungkas politikus PDIP ini.