Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke 2-2,5%. Namun, penurunan bunga acuan AS tidak membuat rupiah perkasa terhadap mata uang Paman Sam.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini berada di level Rp 14.215. The Greenback cenderung menguat lawan rupiah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan rupiah pasca penurunan bunga acuan AS terjadi karena Gubernur The Fed Jerome Powell yang meyakinkan publik ekonomi AS akan membaik."Itu pinter-pinternya Jerome Powell aja ngomong. Sehingga dia udah nurunin tingkat bunga kemudian dia bilang ini untuk membantu ekonomi AS," kata Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019).
Darmin mengatakan, respons yang terjadi pada rupiah seharusnya menguat terhadap dolar AS. Bukan malah sebaliknya.
"Dalam konstelasi internasional kalau dia turunkan mestinya responsnya nggak begini. Kalau dia naikkan baru responsnya begini," ujar Darmin.
Menurutnya, pelemahan rupiah hanya terjadi sementara. Ia yakin rupiah masih bisa menguat pasca turunnya bunga acuan AS.
"Nah oleh karena itu ini karena orang terpengaruh aja dengan orasi yang ini, ntar juga dia balik lagi," tambah Darmin.(dtc)