Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan telah menetapkan 50 anggota DPRD Medan periode 2019-2024 berdasarkan hasil Pemilu serentak 2019. Jika tidak ada aral melintang, rencananya 50 wakil rakyat itu akan dilantik pada 16 September 2019, atau satu bulan ke depan.
Setiap anggota legislatif terpilih tentu punya cerita masing-masing, mulai dari suka duka selama masa kampanye, serta biaya atau logistik yang harus dikeluarkan. Ada cuma sedikit di bawah Rp 100 juta, ada juga hingga miliaran rupiah.
Syaiful Ramadhan, caleg PKS di Daerah Pemilihan (Dapil) V merupakan satu dari 50 anggota DPRD Medan terpilih untuk periode 2019-2024 yang ditetapkan melalui rapat pleno terbuka, di Hotel Santika, Medan, Rabu (14/8/2019).
Ipul-sapaan akrabnya bercerita pengalaman yang dialaminya selama proses masa kampanye. Di mana, ia harus masuk dari satu kampung ke kampung laing untuk memperkenalkan diri dan menyatakan kepada masyarakat, bahwa telah menjadi salah satu caleg PKS di Dapil V. Tentu harapannya, masyarakat berkenan memilihnya.
Pria yang tercatat sebagai Kabid Humas DPD PKS Medan itu mengaku tidak bisa bekerja sendiri untuk menjangkau seluruh wilayah yang ada di Dapil V seperti Kecamatan Medan Johor, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Medan Selayang.
"Ada 10 relawan yang membatu untuk sosialisasi saat kampanye kemarin," ujar ayah 3 anak ini.
Ipul mengaku berterima kasih kepada 10 relawan yang bersedia membantu tanpa pamrih. Mulai dari memasang spanduk alat praga kampanye (APK) dan membagikan kartu nama.
Menganai biaya yang dikeluarkannya selama kampanye, Ipul pun mencoba terbuka. Dia terang-terangan menyebut cost politik yang dikeluarkannya dari awal mula kampanye sampai terpilih.
"PKS kan ada juga membantu pengadaan APK. Hanya saja itu tidak cukup, ada tambahan APK dengan biaya sendiri. Kalau ditotal ongkos politik saya dari awal sampai akhir itu sekitar Rp 50 juta. Itu untuk mencetak APK, untung ada relawan yang membantu tanpa pamrih," sebut pria keturunan Minang itu.