Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Agus Andrianto angkat bicara terkait raibnya uang tunai senilai Rp 1.672.985.500 (sebelumnya tertulis Rp 1,8 miliar) dari dalam mobil yang diparkir di halaman kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin sore (10/9/2019). Mantan Wakapolda Sumut ini mengaku heran atas hilangnya uang tersebut.
Menurutnya, pengambilan uang tunai dalam jumlah yang besar tanpa adanya pengawalan adalah sebuah kecerobohan.
"Ini saya juga heran kok masih pakai uang tunai ini. Kalau terkait dengan proyek harusnya langsung ke pelaksana proyek. Kalau kaitan gaji harusnya langsung ke rekening penerima gaji," ungkapnya kepada wartawan, usai melaksanakan syuting film Sang Prawira, di Kantor Pos Medan, Rabu (11/9/2019).
Untuk itu, Agus mengaku pihaknya akan mengecek dan melidik siapa yang mencurinya. Selain itu, ia juga menjelaskan, jika uang yang raib itu merupakan uang negara, tentu ada pertanggungjawaban dari orang yang mengambil dan meletakkannya di mobil.
"(Kita cek) pencurian dan kenapa uang cukup besar itu diambil tanpa pengawalan. Harusnya ada tata cara pengambilan uang tunai," jelasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira mengaku pihaknya sudah turun ke lapangan untuk penyelidikan. "Kita sudah turunkan tim untuk menyelidiki kasus ini. Mohon doanya," ujarnya singkat.
Informasi yang diperoleh, uang tersebut baru saja diambil pegawai Pemprov Sumut, yang seorang aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai honorer dari Bank Sumut. Setibanya di kantor gubernur, uang tersebut ditinggal di dalam mobil. Akan tetapi tak lama kemudian, saat kembali ke mobil, uang tersebut sudah raib.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumatera Utara, Raja Indra Saleh, mengatakan, uang yang hilang itu akan digunakan untuk membayar honor kegiatan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
Raja mengatakan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa hilangnya uang tersebut ke Gubernur Edy Rahmayadi dan polisi.