Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Rentetan sentimen negatif beberapa hari belakangan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Sentimen negatif tarif cukai emiten rokok yang akan naik 23% di Januari 2020, diikuti oleh situasi dalam negeri terkait kabut asap yang semakin meningkat membuat ekonomi di wilayah Riau dan Kalimantan tersendat. Hal itu pun membuat kinerja IHSG masih melemah.
Pada perdagangan hari ini, IHSG pun ditutup turun 17 poin atau melemah 0,277% di level 6.236. Level tertinggi IHSG berada di level 6.240 dan terendah berada di level 6.205.
Tapi meski IHSG terkesan landai, namun ternyata frekuensi perdagangan hari ini terjadi cukup banyak yakni sebanyak 571.739 kali transaksi.
"Hal ini mengidentifikasikan bahwa transaksi yang terjadi pada skala yang kecil. Artinya investor beralih pada saham-saham lapis dua dan saham lapis tiga sehingga banyaknya transaksi ini tidak mempengaruhi pergerakan IHSG," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (17/9/2019).
Sementara itu dari bursa global, pelaku pasar mengambil sikap wait and see seiring dengan serangan drone pabrik minyak Arab Saudi yang masih dalam ancaman serta kekhawatiran resesi yang kian meningkat. Bursa Eropa sendiri diprediksi akan melemah seiring dengan kekhawatiran harga minyak dunia yang belum stabil. Tak hanya itu, adanya tuduhan Presiden AS Donald Trump kepada Iran terkait dalang penyerangan pabrik minyak di AS beberapa pekan lalu kembali membuat situsi keamanan maupun ekonomi dan politik antar keduanya memanas.
Indeks Dow Jones hari ini terpantau turun 0,524%, indeks Hangseng turun 1,23%, Indeks BSE 30 Bombay turun 1,67%, Indeks Nasdaq turun 0,283%, Indeks Shanghai turun 1,73%, STI turun 0,663%, Shenzhen turun 2% dan Philipina turun 0,809%.
"Sementara rupiah pada perdagangan hari ini melemah 0,256% di kisaran 14.085/dolar AS. Namun saya kira nilai tukar rupiah kali ini masih dalam kategori yang aman dan cukup baik," kata Gunawan.
(BEI)