Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau. Di tengah kekhawatiran pasar keuangan global, IHSG ditutup naik 0,47% di level 6.265,95.
Sejauh ini pelaku pasar masih akan terus memantau perkembangan kebijakan yang akan di ambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada hari Rabu ini waktu setempat. "Pelaku pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan kembali memangkas besaran suku bunga acuannya. Ini yang membuat IHSG menguat pada perdagangan hari ini," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (18/9/2019).
Disisi lain, muncul kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa AS berpeluang masuk ke dalam resesi pada 2020 mendatang. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan pelaku pasar. Karena disisi lainnya, negara lain juga memiliki peluang yang lebih besar untuk masuk dalam jurang yang sama.
Belakangan ini, perekonomian dunia sangat mengkhawatirkan perkembangan hubungan dagang antara AS dengan Cina. AS sejauh ini dinilai lebih diuntungkan dengan perang dagang tersebut. Akan tetapi, AS justru juga kesulitan dalam mendongkrak laju inflasinya, yang membuat tren perkembangan suku bunga di AS cenderung mengalami penurunan.
"Kinerja IHSG sendiri belum sepenuhnya ditopang oleh sentimen fundamental yang kuat. IHSG masih sangat berpeluang untuk bergejolak seandainya kondisi pasar keuangan global juga mengalami hal yang sama," katanya.
Sementara itu, rupiah pada hari ini diperdagangan menguat di level 14.066/dolar AS. Spekulasi mengenai kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan menjadi kabar baik bagi rupiah sejauh ini. Namun fakta bisa saja berbicara lain, seandainya penurunan suku bunga acuan juga mengakibatkan suku bunga negara lain mengalami penurunan. Hal ini tetap membuat dolar AS berpeluang menguat terhadap sejumlah mata uang dunia.