Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah melemah sepanjang perdagangan, nilai tukar rupiah mampu menguat menjelang penutupan. Rupiah berhasil bergerak stabil dan ditutup menguat di level 14.097/dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah dinilai cukup kuat merespon gejolak ekonomi global akibat ketidakpastian ekonomi saat ini dan perang dagang AS dengan Cina yang masih tarik ulur.
"Dibandingkan negara Iain, nilai tukar rupiah masih mampu berada di rentang 13.900 hingga 14.300/dolar AS. Hal ini patut kita jaga agar ekonomi kita tetap tumbuh dengan baik," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (24/9/2019).
Rupiah juga cukup tangguh terhadap situasi dalam negeri. Berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru ditutup melemah 68 poin atau turun 1,1% di level 6.137. Perdagangan saham hari ini melemah seiring dengan situasi dalam negeri yang kurang kondusif oleh aksi demo ribuan mahasiswa di sejumlah titik. Begitupun, aksi ini tidak berdampak secara langsung bagi arus investasi di tanah air.
Penurunan saham hari ini ditekan oleh pelemahan saham sektor pertambangan dimana sektor ini melemah 1,99%, diikuti pelemahan saham manufaktur 1,35%, saham keuangan melemah 1,2% dan saham konsumer turun 1%. Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat investasi saham didominasi oleh aksi jual. Sebanyak 356 saham mengalami pelemahan, 112 saham menguat, dan sisanya 145 saham tidak berubah.
Sementara itu, saham di Asia hari ini mengalami penguatan dimana Indeks Hangseng naik 0,229%, Indeks Korea naik 0,447%, Indeks Shanghai naik 0,277% dan indeks Philipina naik 0,336%. Sedangkan bursa Wallstreet melemah tipis dimana Dow Jones turun 0,055%, indesk Nasdaq turun 0,064%, Indeks NYSE turun 0,65 dan S&P turun 0,01%.