Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sriwijaya Air memutuskan untuk tetap beroperasi. Padahal sudah ada rekomendasi agar maskapai ini menghentikan sementara penerbangan dengan alasan keselamatan.
Ketua Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto menilai, sah-sah saja jika Sriwijaya Air tetap ingin beroperasi. Namun dia berharap Sriwijaya Air tetap mementingkan keselamatan.
"Kita berharap Sriwijaya Air tetap beroperasi dengan mengutamakan safety agar pasokan rute-rute penerbangan tidak berkurang. Sekali lagi tetap mengutamakan safety," ujarnya, Selasa (1/10/2019).
Semenjak putus kerjasama dengan GMF Aero Asia, Sriwijaya Air pun melakukan line maintenance sendiri dengan metode engineer on board (EOB) dengan jumlah 50 orang. Terdiri dari 20 orang certifying staff, 25 orang RII dan certifying staff dan 5 orang management and control. Personel tersebut terbagi dalam 4 grup.
Menurut Bayu, Sriwijaya Air bisa saja tetap beroperasi dengan urusan maintenance yang diurus sendiri. Asalkan SDM-nya mendukung dan memiliki izin.
"Sepanjang mampu dalam artian fasilitas dan kompetensi staff dan punya izin/lisensi MRO dari otoritas/Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU)," tambahnya.
Sriwijaya Air direkomendasikan untuk menghentikan operasinya. Maskapai ini dianggap tidak laik terbang.
Dalam salinan surat Sriwijaya Air yang ditujukan kepada Plt Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I. Jauwena, Nomor: 096/DV/INT/SJY/IX/2019 ada beberapa hal yang keluarnya rekomendasi. Rekomendasi ini muncul setelah dilakukan pengawasan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPU), Direktorat Jenderal Perhubunhan Udara Kementerian Perhubungan.(dtf)