Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Virus diduga Hog Cholera yang menyerang ternak babi di Taput semakin meluas dan mengkhawatirkan. Virus yang menyerang dengan ciri-ciri: demam, menggigil, kurang nafsu makan serta disekitar telinga terdapat bintik merah menyerang pada pertengahan bulan Oktober. Puluhan ekor babi dilaporkan mati. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Tapanuli Utara sebanyak 65 ekor ternak dilaporkan mati.
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari warga, sebanyak 65 ekor ternak mati sejak pertama kali serangan virus ditemukan di Kecamatan Siatasbarita," kata Rony Hutasoit, Kabid Peternakan Distan Taput dikonfirmasi Medanbisnisdaily.com di kantornya Senin, (21/10/2019).
Informasi dikumpulkan di lapangan, ternak babi yang mati terserang Virus Hog Cholera diduga lebih banyak lagi bahkan mencapai ratusan, berdasarkan keterangan warga di dua Kecamatan, yakni Siatasbarita dan Kecamatan Tarutung. "Bukan lagi puluhan, sudah ratusan yang mati. Kami jadi bingung bagaimana mengatasinya," kata sejumlah warga Dusun Aek Rangat, Kelurahan Partalitoruan, Kecamatan Tarutung.
Menurut keterangan warga, babi yang mati justru setelah disuntik/divaksinasi oleh petugas peternakan. Sementara babi yang tidak divaksin, malah tidak mati. Akibatnya sebagian warga enggan ternaknya divaksin.
"Tadi pagi ada 3 ekor ternak saya yang mati, pada hal baru mendapatkan vaksinasi, yang tidak divaksin malah tidak apa-apa," keluh sejumlah warga.
Menanggapi keluhan warga, Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Taput, Rony Hutasoit tidak menampik kemungkinan babi mati setelah divaksin. Kata Rony, sebelum divaksin, ada kemungkinan ternak sudah terserang virus lebih dulu.
Lalu apa bedanya vaksinasi pencegahan dan pengobatan bagi yang sudah terserang, apakah warga diberi penjelasan vaksinasi untuk pencegahan atau pengobatan ternak yang sudah benar-benar terserang dan apakah efektif tindakan vaksinasi yang dilakukan?
Menurut Rony, pihaknya sudah bekerja maksimal dan profesional.
"Pihak Distan Taput hingga saat ini telah memvaksinasi lebih dari 5.000 ekor babi sebagai tindakan pencegahan dan lebih dari 5.000 ekor babi yang sudah terserang sudah diobati," jelasnya.