Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman menyebutkan ada empat komoditas pangan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk Mentan periode 2019-2024, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Amran menyebutkan komoditas yang harus diperbaiki produksinya yakni gula, kedelai, bawang putih, dan daging sapi yang merupakan komoditas strategis. Keempat komoditas masih impor karena produksi dalam negeri tak mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ke depan kami sudah diskusi. Kami yakin bisa diselesaikan. (PR-nya) adalah gula, kedelai, bawang putih, itu komoditas strategis. Juga populasi sapi," tutur Amran usai menghadiri upacara serah terima jabatan (sertijab)di kantor Kementan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Amran mengatakan, persoalan pangan menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, SYL harus siap-siap dihubungi Jokowi tiga kali dalam satu hari.
Lalu, Amran mengatakan, SYL harus siap-siap menerima telepon Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga kali sehari. Sebab, Jokowi selalu mengontrol hal-hal strategis salah satunya pangan ini.
"Hal yang strategis ini selalu jadi pertanyaan Bapak Presiden, bahkan beliau telepon masalah pangan itu tiga kali sehari," ujar Amran.
Menurut Amran, SYL mampu menyelesaikan tugas tersebut dan meraih cita-cita swasembada pangan.
"Beliau tegas, disiplin, dan pekerja keras, lalu banyak ide-idenya. Saya siap kapan saja dipanggil, saya siap menghadap untuk membantu Kementan," pungkas Amran.
Sebagai informasi, Kementan memasang target, pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi negara lumbung pangan dunia. Rencana ini sudah disusun, dengan program swasembada 8 komoditas pangan utama, yang meliputi beras, bawang merah, cabai, jagung, kedelai, gula, daging sapi, dan bawang putih.
Sebelumnya, Pengamat pertanian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah membeberkan sejumlah program Kementerian Pertanian (Kementan) yang tak kunjung tercapai. Salah satu sorotan utamanya yakni swasembada pangan.
"Pertama kali Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman ditugaskan Pak Jokowi untuk swasembada pangan, untuk menyetop impor kebutuhan pangan pokok. Tapi itu nggak terjadi," kata Rusli kepada detikcom, Jumat (18/10/2019).
Ia juga membeberkan soal impor bahan pangan masih menjadi 'andalan' di masa jabatan Amran. Pasalnya, Indonesia masih harus mengimpor daging kerbau India dan juga bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Tidak semua janji untuk mengimpor bahan pangan terpenuhi. Daging kerbau India kita impor supaya daging cukup. Lalu bawang putih katanya mau swasembada tahun 2021. Tapi nyatanya hingga 2019 impor kita masih 80% dari kebutuhan dalam negeri. Kalau 2019 masih impor, saya kira untuk swasembada di tahun 2021 itu sulit. Intinya, janji setop impor pangan tidak terpenuhi," papar dia.(dtf)