Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bangkok. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengambil langkah tegas dengan memecat sejumlah pejabat kerajaan yang dianggap melakukan pelanggaran dalam dua pekan terakhir. Gelombang pemecatan ini marak sejak Raja Vajiralongkorn mencabut gelar Selirnya pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (30/10/2019), Kerajaan Thailand secara mengejutkan mengumumkan pada 21 Oktober lalu bahwa Raja Vajiralongkorn mencabut gelar selirnya.
Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa gelar 'Chao Khun Phra' atau Selir Kerajaan dicabut dari Sineenat Wongvajirapakdi yang berumur 34 tahun. Gelar itu baru diberikan kepada Sineenat atau yang dipanggil Koi pada 28 Juli lalu, saat ulang tahun ke-67 Raja Vajiralongkorn. Pemberian gelar itu menandai momen pertama kali dalam hampir satu abad terakhir saat seorang Raja Thailand memiliki selir.
Namun tiga bulan kemudian, Sineenat kehilangan gelar tersebut. Dia dituduh tidak setia dan menunjukkan permusuhan dengan Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana, yang menikahi Raja Vajiralongkorn pada Mei lalu atau beberapa hari sebelum upacara naik takhta.
Disebutkan dalam pengumuman mengejutkan itu, bahwa Sineenat 'tidak setia pada Raja' serta 'bertindak menentang penunjukan Ratu (Suthida) ... demi ambisinya sendiri'. "Tindakannya menunjukkan bahwa dia tidak menghormati Raja dan tidak memahami tradisi kerajaan ... tindakannya menguntungkan dirinya sendiri," demikian pernyataan Kerajaan Thailand pada 21 Oktober lalu.
Diungkapkan juga dalam pengumuman itu bahwa Sineenat berusaha meningkatkan posisi agar menjadi sama dengan Ratu Suthida. Disebutkan bahwa perilakunya 'dianggap tidak menghormati Yang Mulia ... dan menyebabkan perpecahan di antara para abdi dalem istana dan kesalahpahaman di antara orang-orang'. Sineenat pun dilucuti dari semua pangkat militer dan gelar kerajaan. Pernyataan kerajaan juga menggambarkan Sineenat 'tidak tahu berterima kasih'.
Dua hari setelah itu, atau pada 23 Oktober lalu, Kerajaan Thailand kembali merilis pengumuman. Dalam pengumuman itu diungkapkan bahwa enam pejabat senior kerajaan dipecat karena melakukan 'tindakan jahat'. Tidak disebut lebih lanjut soal tindakan jahat yang dimaksud. Terdapat seorang 'perawat pada layanan jaga kamar tidur' dan seorang dokter hewan di antara pejabat yang dipecat.
"Mereka telah melakukan pelanggaran disiplin berat atas tindakan jahat mereka dengan mengeksploitasi posisi resmi mereka untuk keuntungan mereka sendiri atau keuntungan orang lain," demikian pernyataan Kerajaan Thailand.
Tindakan tegas Raja Vajiralongkorn berlanjut pada pekan ini, dengan sedikitnya empat pejabat Kerajaan Thailand kembali dipecat. Pengumuman terbaru dari Kerajaan Thailand menyebut dua pejabat di antaranya, yang diidentifikasi sebagai 'penjaga kamar', dipecat karena 'pelanggaran yang sangat jahat' dan 'perzinaan'. Pelanggaran yang dilakukan kedua pejabat ini disebut melanggar kode etik untuk orang dalam istana (abdi dalem).
Dua pejabat lainnya, yang merupakan pejabat militer dalam Kerajaan Thailand, dipecat karena 'kelalaian' dalam tugas mereka sebagai penjaga istana dan 'berperilaku tidak pantas dengan pangkat dan gelar mereka'. Selain dipecat, empat pejabat itu dilucuti dari semua pangkat dan gelar mereka masing-masing.
Dengan demikian, total ada 10 pejabat Kerajaan Thailand yang dipecat dalam beberapa pekan terakhir. Pemecatan-pemecatan ini dilakukan sejak pencabutan gelar Selir Kerajaan. Tidak diketahui bahwa apakah kedua peristiwa itu saling berkaitan.(dtc)