Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jika di Danau Toba sudah banyak eceng gondok, berarti menunjukkan lingkungan sudah tidak baik atau sudah tercemar. Karena itu, harus didorong penggunaan yang sifatnya organik untuk mengembalikan kelestarian Danau Toba.
Penggunaan peralatan biogas adalah salah satu cara untuk menghindari tercermarnya lingkungan. Biogas juga cocok untuk pertanian kawasan Danau Toba karena ramah lingkungan. Dengan ramah lingkungan, akan mempermudah program pemerintah pusat untuk menjadikan Danau Toba sebagai Bali kedua.
Hal itu dikatakan Staf Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Badan Litbang Kementerian Pertanian, Lerman Sius Haloho, pada penyerahan alat biogas dan buku cerita yang merupakan CSR PGN kepada masyarakat Huta Sitio-tio di Desa Silimalombu, Kecamatan Onanrungu, Samosir, Sumut, Senin (4/11/2019).
Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengharapkan bantuan itu juga agar semua masyarakat merasakan manfaat kehadiran PGN sebagai perusahaan yang menyalurkan energi baik.
"Ini bukan pertama kali kita menyerahkan CSR ke kawasan Danau Toba. Sebelumnya kita pernah membantu mendirikan toilet umum dua tahun yang lalu," ujarnya.
Pemberian bantuam kepada masyarakat di kawasan Danau Toba sebagai bentuk dukungan PGN kepada kawasan Danau Toba sebagai ikon Sumut yang dikenal dunia saat ini sebagai kawasan Geopark.
Pemberian bantuan itupun diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dari sektor pertanian.
"Penggunaan biogas ini tentunya ramah lingkungan dan hemat. Sama seperti penggunaan gas bumi, hemat dan ramah lingkungan. Dan itu yang diperlukan oleh masyarakat sekitar untuk meningkatkan kembali ekosistemnya," jelasnya.
Selain memberikan bantuan, PGN juga mengajak masyarakat mengikuti pelatihan cara pemasangan dan pemakaian biogas. Sedangkan buku cerita anak-anak diserahkan kepada Yayasan Alusi Toa Toba yang diketahui aktif dalam menggalakkan pendidikan di kawasan ini.