Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di tengah gempuran zaman di era 4.0 ini, mahasiswa sebagai generasi angkatan tenaga kerja Indonesia dituntut menyiapkan dirinya dengan berbagai kapasitas. Selain, skil dan integritas, seorang mahasiswa juga harus memperkuat jaringan.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Negeri Medan (Unimed), Majda El Muhtaj saat menjadi pembicara dalam dialog terbuka yang digelar di Pendopo Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU). Dialog "Nasib Angkatan Kerja Republik Indonesia di Tengah Diskriminasi dan Tantangan Teknologi" ini digelar Pema Fakultas Hukum USU, GMNI dan Satma PP, Senin sore (9/12/2019).
"Tidak ada orang yang mampu keluar dari mainstream. Bahkan sekalipun negara, belum ada yang bisa hidup sendiri," kata Majda.
Dijelaskan Majda, meski zaman sekarang lintang pukang, mahasiswa jangan kehilangan semangat. Perkembangan zaman tidak bisa ditolak. Maka yang harus dipersiapkan ada banyak hal. Salah satunya jaringan tetap harus dirawat dan perkuat integritas. Begitu juga dengan skill harus diupdate.
"Integritas itu bisa diasah terus menerus dengan membaca dan menulis. Dengan membaca dan menulis seseorang akan tetap bisa hidup di zaman apa saja, kata Majda.
Sebelumnya pemantik lainnya akademisi Universitas HKBP Nommensen Medan, Dimpos Manalu, mengatakan, ke depan persaingan tenaga kerja semakin kompetitif. Manusia tidak hanya bersaing dengan manusia, tapi juga dengan robot. Apalagi saat ini ada wacana pemerintah menghapus eselon 3 dan 4, yang diduga untuk penghematan.
"Menurut penelitian 1 persen orang kaya di Indonesia menguasai 50 persen aset nasional. Ketimpangan ini terburuk di dunia. Dunia kerja dikuasai kapital dan peluangnya semakin sempit," kata pakar ekonomi politik ini.