Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Parapat. Sejak meluncurkan program KAMI PEDULI pada Juni 2019, PT Aquafarm Nusantara Regal Springs Indonesia telah menerapkan kebijakan zero fish waste policy. Melalui kebijakan ini, perusahaan memanfaatkan seluruh produk ikan tanpa meninggalkan sisa.
Community Affairs Senior Manager PT Aquafarm Nusantara Regal Springs Indonesia, Dian Octavia, menjelaskan, KAMI PEDULI merupakan program terpadu secara total pertama dalam bidang budidaya perikanan dan budidaya tilapia yang dikaitkan dengan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Program KAMI PEDULI secara garis besar terbagi atas tiga bagian, yakni KAMI PEDULI terhadap Lingkungan, KAMI PEDULI dan mendukung Komunitas serta KAMI PEDULI untuk Memproduksi Ikan Tilapia yang secara Alami Lebih Baik.
Dian mengatakan, kebijakan zero fish waste policy yang diterapkan perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan pengolahan ikan tilapia tersebut masuk dalam bidang KAMI PEDULI terhadap Lingkungan.
"Seluruh hal yang berkaitan dengan produksi ikan tilapia dapat dimanfaatkan untuk bidang lainnya, "jelasnya dalam lokakarya media yang berlangsung di
di Atsari Hotel, Jumat (13/12/2019).
Dian mencontohkan, materi dari pakan yang telah dicerna ikan bisa dikumpulkan dari dasar karamba jaring apung (KJA) dan kemudian diolah menjadi pupuk yang digunakan untuk bidang pertanian.
Kemudian ikan tilapia yang mati dan sudah tidak layak konsumsi, akan dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak.
Sedangkan ikan yang masih hidup namun dalam kondisi stres saat diambil dari KJA, dapat diolah menjadi makanan olahan. Pembuatan makanan olahan ini dilakukan oleh kelompok ibu-ibu yang menjadi mitra binaan Aquafarm.
'Sedangkan sisa bagian ikan tilapia saat diolah di pabrik, seperti bagian tulang, kulit dan sisiknya akan dikirim kepada industri kesehatan dan kosmetik. Di sana akan diolah lagi menjadi produk yang penting bagi kesehatan,"ujarnya.
Implementasi kebijakan zero fish waste policy tersebut, merupakan bentuk dukungan Aquafarm Nusantara terhadap program pembangunan yang berkelanjutan dari PBB serta penerapan industri yang ramah lingkungan.
"Selain itu, kehadiran kami juga akan menimbulkan multiplier effect bagi kegiatan ekonomi lainnya. Sebab tidak ada bagian dari mata rantai siklus operasi produksi ikan tilapia yang terbuang, "jelas Dian.