Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kondisi perekonomian dunia tahun depan diprediksi masih akan menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Ekonomi global sedikit banyak terpengaruh oleh data-data perekonomian dari Amerika Serikat (AS).
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menjelaskan bank sentral AS atau The Federal Reserve sudah mengarah ke dovish. Hal ini tercermin dari tak ada lagi penurunan suku bunga acuan, bahkan sampai 2020 diprediksi bunga acuan masih tetap.
"Mereka (AS) sudah concern pada masalah inflasi, artinya AS sudah melihat jika recovery negara mereka sudah lebih stabil," kata Destry, akhir pekan lalu.
Dia mengungkapkan, namun banyak kalangan yang mempertanyakan berapa lama jangka waktu kondisi ini bertahan.
Hal ini karena jika dilihat dari sumber pertumbuhannya, AS masih mengandalkan konsumsi masyarakat, sama seperti Indonesia.
"Konsumsi masyarakat masih jadi andalan, tapi investasinya belum juga. Sekarang kita lihat juga pemerintahannya lebih ekspansif, mereka agresif mengeluarkan dana untuk fiskal dalam jangka waktu 3 tahun ke depan," jelas dia.
Menurut Destry, recovery pertumbuhan yang dialami oleh AS masih dibayangi oleh down side risk. Padahal apa yang terjadi di Amerika (AS) ini sangat menentukan pengaruh ke negara lain.(dtf)