Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Harga gas untuk sebagian industri akan diturunkan jadi US$ 6 per MMBTU pada Maret 2020. Sementara itu SKK Migas sedang mencari celah untuk bisa menurunkan harga gas tersebut.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, saat ini harga gas rata-rata secara nasional di sektor hulu atau upstream berada di kisaran US$ 5,4 per MMBTU. Bahkan bila produksinya di darat (onshore), harga gas bisa US$ 4 per MMBTU. Cuma, yang membuat harganya tinggi adalah saat proses sampai ke industri.
"Tetapi dalam perjalannya kan sampai di industri kan, kalau yang langsung dengan KKKS bisa US$ 6-7 (per MMBTU). Tapi yang lewat
trading dan sebagainya bisa sampai US$ 8-9. jadi tentu saja porsi ini yang perlu dibuka," kata Dwi di kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Dwi menjelaskan, dari sisi produksi harga gas sudah cukup sulit bila harus ditekan. Untuk itu, pihaknya akan melihat apakah ada celah dari sisi distribusi untuk bisa menurunkan harga gas.
"Jadi kita yang pekerjaannya ngebor, survei begitu lama, kemudian eksplorasi, pengembangan, investasi, yang begitu besar toh itupun jatuhnya bisa sekitar US$ 5. Tapi rentetannya sampai ke end user itu yang mungkin perlu dibuka," katanya.
Selain itu, Dwi juga mengaku akan melihat kembali biaya produksi di masing-masing wilayah kerja (WK). Dia ingin agar keuntungan yang didapat dari sisi produksi diambil sewajarnya.
"Kalau di upstream saat ini kami sedang teruskan untuk hitung di masing-masing WK, apakah masing-masing WK ini pada posisi keekonomian yang tidak terlalu tinggi. Jadi katakanlah tingkat profitabilitas itu sewajarnya," katanya.
Terkait opsi soal pengurangan bagian negara, Dwi mengatakan, pihaknya masih merumuskan demi terciptanya harga gas yang murah.
"Kita sedang exercise, Pak Presiden kan kemarin bilang ada tiga opsi yaitu kemungkinan bagian negara yang bisa dikurangi. Itu kita coba exercise apakah ini pajak atau insentif lain yang harus diberikan sehingga bisa tekan harga gas. Ini yang coba kita lakukan blok per blok. Nanti kita akan lihat mana yang besar-besar yang utamanya," tuturnya.(dtf)