Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Geger virus Corona mendorong Pemerintah Indonesia menyetop penerbangan langsung ke Cina. Selain itu, pemerintah juga akan menyetop impor pangan dari Cina.
Menanggapi kebijakan tersebut, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian menilai semestinya Pemerintah Indonesia tidak bersikap seperti itu.
"Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri," ujar Xiao di kantor Kedutaan Besar Cina di Jakarta, Selasa (4/1/2020).
Xiao mengatakan selama ini kerja sama antara Indonesia dan Cina berlangsung baik selama 8 tahun terakhir. Selain itu turis dari Cina kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.
"Saya pikir Tiongkok sudah 7 atau 8 tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia dan Tiongkok sudah... seminimalnya tingkat negara kedua terbesar sumber wisatawan asing setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari Cina yang datang ke Indonesia. Dan Tiongkok juga adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia," ucap Xiao.
Terkait penghentian impor pangan, Xiao mengatakan sudah mengetahui berita itu. Menurutnya penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan.
Oleh karena itu, dia keberatan pemerintah Indonesia membatasi perdagangan terhadap Cina.
"Sekarang masih belum ada bukti yang bisa membuktikan Coronavirus bisa ditularkan lewat barang-barang impor, dan WHO sudah menyatakan bahwa mereka tidak setuju bahkan keberatan pada tindakan pembatasan perdagangan terhadap Tiongkok. Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar mengambil tindakan seperti itu akan mengakibatkan dampak yang negatif," tutur Xiao. dtc