Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Christian Eriksen meninggalkan Tottenham Hotspur di bursa transfer Januari untuk gabung dengan Inter Milan. Ia sejak awal musim ini tak nyaman di Tottenham.
Eriksen pisah jalan dengan Tottenham di Januari lalu, setelah 6,5 musim. Ia dibeli Inter Milan dengan nilai mencapai 20 juta euro.
Kepergiannya tak terlepas dari kontrak yang segera habis di Tottenham. Kontraknya hanya tersisa sampai Juni mendatang dan Lilywhites dalam posisi tak menguntungkan, karena berpotensi kehilangannya cuma-cuma.
Tapi pada dasarnya, Eriksen memang sudah ingin pergi dari Tottenham selepas kekalahan dari Liverpool di final Liga Champions musim lalu. Mantan pemain Ajax itu mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia memikirkan tantangan baru saat itu.
Gara-gara wawancara itu pula ia mendapatkan serangan dari fans dan dituding jadi biang menurunnya performa tim musim ini, setelah ia gagal pindah musim panas tersebut. Tottenham memang tak mengawali tahun dengan apik, hingga berujung ke pemecatan Mauricio Pochettino.
Selama 12 pekan pertama Liga Inggris di bawah Pochettino musim ini, Tottenham tercecer ke posisi 14 klasemen. Pochettino pada prosesnya digantikan oleh Jose Mourinho yang mampu membawa tim naik ke urutan lima saat ini.
Eriksen menegaskan cuma ingin bersikap jujur.
"Itulah persoalannya. Kalau Anda punya kontrak yang pendek, Anda akan jadi kambing hitam. Tentu saja saya melakukan wawancara itu, saya sangat jujur. Saya merasa harus bersikap jujur," ungkap gelandang 27 tahun ini kepada BBC.
"Saya tak mau bersembunyi seperti kebanyakan pemain. Setiap orang itu berbeda. Saya ini jujur. Saya mau mengatakannya dengan lantang. Benar bahwa saya disalahkan atas banyak hal, karena menjadi orang jahat (karena ingin pergi)."
"Saya membaca bahwa saya adalah orang jahat di ruang ganti, bahwa sejak saya bilang kalau saya ingin pergi, tak ada gunanya saya ada di sana," imbuhnya. dtc