Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Lima orang tenaga kerja asing (TKA) asal Cina, yang rencananya akan bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), di Desa Kandibata, Kecamata Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, masih menjalani isolasi mandiri di kawasan barak pekerja PT. AHE.
“Mereka datang tanggal 3 Februari 2020 lalu dari Cina. Untuk standarisasi kesehatan sehubungan virus korona yang menyerang negaranya, kelimanya harus dipantau suhu tubuhnya setiap hari. Jika sampai 14 hari tidak ada masalah, mereka sudah dapat beraktivitas dan berbaur dengan pekerja lainnya,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Karo, drg Irna Sembiring, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (7/2/2020).
Sesuai keterangan Irna, kelima tenaga kerja asing itu, akan dipantau kesehatannya hingga tanggal 16 Februari 2020 mendatang. Data yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, lima tenaga kerja asing itu adalah seorang wanita berinisial GZ, dan 4 pria dengan inisial, TY, GL, HD, YH, yang bukan berasal dari Wuhan.
“Namun demikian, Dinkes Karo tetap melakukan langkah-langkah prosedur standart kesehatan, dan pemantauan secara berkesinambungan demi antisipasi penyebaran virus corona. Sebelum sampai di Karo, mereka sebenarnya sudah melewati tiga bandara, Cina, Singapura, dan Bandara Kuala Namu. Dibandara tentunya mereka telah melewati thermal scanner (pemindai suhu tubuh)”, papar Irna.
Menurut Irna, kelima tenaga kerja asing asal Cina itu, sangat proaktif dalam hal tersebut. Bahkan sebelum didatangi Dinkes Karo, mereka telah terlebih dahulu berdiam diri di kamar masing-masing dan tidak berbaur dengan pekerja lainnya. Hal ini mungkin mereka lakukan karena anjuran dari negara mereka sebelum sampai di Indonesia.
“Mereka itu sadar sendiri, dari negaranya mereka sudah dibekali akan hal ini. Ini bukan isolasi seperti yang diperkirakan kebanyakan orang. Bukan ditutup, tetapi mereka di dalam kamar masing-masing. Namanya di dalam kamar kan termasuk isolasi juga, ini kita namakan isolasi mandiri. Bahkan police line yang ada di dekat kamar merekapun, mereka sendiri yang buat. Sampai sekarang mereka sangat proaktif”, papar Irna.