Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wacana pembuatan Taman Nahum Situmorang kembali mencuat di kalangan masyarakat Batak. Para pencinta lagu-lagu Nahum Situmorang pun kembali menggagas ide yang sejak bertahun-tahun lalu belum juga terealisasi.
Ketua Komunitas Lissoi, Idris Pasaribu, mengatakan, ide itu sudah beberapa tahun lalu digagas. Termasuk disampaikan kepada Pemerintah Samosir sebagai penyedia lahan. Namun sampai kini, gagasan itu belum terealisasi.
"Setidaknya tersedia 4 hektare lahan di Samosir untuk dijadikan Taman Nahum Situmorang. Ada patungnya, ada pentasnya dan berbagai tempat berkesenian lainnya, serta semua lagu-lagunya dapat didengar di areal itu. Juga museumnya," kata Idris Pasaribu, di Medan, Sabtu (15/2/2020).
Menurut Idris, Nahum bukan lagi hanya milik keluarga tapi milik nasional, bahkan internasional. Selain itu, Idris juga berharap makam Nahum yang di Medan juga perlu dipugar dan tulang belulangnya tidak perlu ikut dibawa ke Samosir. Dikhawatirkan jika tulang belulangnya dipindahkan ke makam yang baru, makamnya akan semakin "terasing".
Mantan Bupati Samosir, Mangindar Simbolon mengakui, sekitar 2013 ada pihak ahli waris Nahum Situmorang yang pernah datang berkonsultasi ke Pemkab Samosir. Mereka berencana memindahkan makam Nahum sekaligus membangun komplek seni-budaya Batak di sekitarnya.
"Pemkab Samosir pada prinsipnya siap mendukung. Persoalannya saat itu, tidak ada lahannya. Saat itu kami sarankan agar keluarga berkoordinasi dengan keluarga besar Situmorang Sipitu Ama agar dibantu penyediaan lokasi di sekitar bona-pasogit, yaitu Negeri Urat Kecamatan Palipi. Namun sampai kini tidak tahu lagi perkembangannya sampai saat ini," kata Mangindar.
Sebelumnya, Yayasan Pewaris Nahum Situmorang yang diketuai J Tagor Situmorang bermaksud memindahkan tulang belulang Nahum dari Medan ke Samosir. Di sekitar makam yang baru nantinya, juga diharapkan menjadi pusat seni dan budaya.