Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pasuruan. Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN dan UMKM, dr Mufti Anam mendorong bank-bank milik negara lebih ekspansif. Yakni dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Tahun ini KUR ditargetkan mencapai Rp 190, maka bank-bank BUMN harus lebih gencar menyalurkannya. Apalagi dalam situasi ekonomi yang sulit saat ini, dengan ancaman Virus Corona, KUR berperan menggerakkan ekonomi rakyat," ujar Mufti saat mengecek implementasi penyaluran KUR di Bank Mandiri Cabang Pasuruan, Rabu (4/4/2020).
Dia memaparkan, ancaman Virus Corona membawa dampak negatif yang tak ringan di perekonomian. Di antaranya masyarakat menjadi takut beraktivitas dan bepergian. Hal itu akan berujung pada minimnya perputaran uang. Sehingga permintaan barang dan jasa bakal melorot. Ekonomi rakyat berpotensi terpukul.
"Percepatan dan optimalisasi penyaluran KUR menjadi aliran darah segar sebagai salah satu solusi untuk ekonomi rakyat," jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Selain mengecek langsung pelayanan penyaluran KUR di kantor cabang bank pelat merah, Mufti juga mengunjungi sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) penerima KUR. "Kami ingin memastikan tak ada debitur maupun calon debitur KUR yang kesulitan. KUR ini program pemerintah. Kalau ada bank BUMN yang menyalahi aturan normatif, misalnya ada yang mensyaratkan agunan, laporkan saja," paparnya.
Mufti menegaskan bank-bank BUMN tak boleh setengah-setengah dalam menyukseskan KUR. Presiden Jokowi terus menurunkan suku bunga KUR hingga 6 persen per tahun. Jokowi juga menaikkan target KUR menjadi Rp 190 triliun pada 2020. Naik dibandingkan 2019 sebesar Rp 140 triliun. Limit KUR Mikro pun dinaikkan dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per nasabah.
"Jadi kalau ada bank BUMN di lapangan mempersulit seperti meminta jaminan, berarti mereka tidak patuh pada arahan Presiden Jokowi," tegas Mufti.
Mufti juga meminta bank-bank BUMN, mulai Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN untuk aktif menyalurkan KUR Produktif kepada UMKM yang memproduksi barang. Secara nasional, penyaluran KUR produktif selama ini sangat jarang memenuhi target penyaluran. Kebanyakan KUR disalurkan untuk sektor perdagangan, eceran dan jasa.
Demikian pula KUR pertanian dan kelautan yang harus terus didorong. "Selama ini, bank BUMN ragu masuk ke mikro pertanian karena sangat sensitif pada perubahan cuaca dan serbuan hama. Semestinya kan tantangan itu dicari solusinya, bukan malah seolah enggan gencar ke KUR pertanian. Perkuat kolaborasi dengan Dinas Pertanian, Kementerian Pertanian, BUMN pupuk, BPPT dan sebagainya," pungkas Mufti.(dtc)