Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPD Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (Himni) Sumut, Turunan Gulo SP MSP kembali menyuarakan perlunya rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona (Covid-19) di Kepulauan Nias. Menurutnya, sangat berat untuk mengangkut pasien status PDP apalagi positif Covid-19 dari Nias ke daratan Sumut untuk dirujuk ke salah satu dari 5 RS rujukan untuk pasien kasus corona.
"Hingga sekarang kami belum mendengar apa skema penanganan Covid-19 di Kepualan Nias. Kami hanya pernah mendengar kalau ada pengiriman 150 APD ke sana. Tapi, belum mendengar info apakah di sana sudah disiapkan Covid-19 test kit atau minimal rapid test. Bagaimana memastikan di sana belum ada yg positif kalau belum pernah ditest. Belum lagi, persiapan ruang isolasi dan segala macam yang berhubungan dengan penanganan pasien Covid-19," kata Turunan Gulo dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (2/4/2020).
Kata Turunan, tampaknya para pimpinan daerah se-Kepulauan Nias juga belum menunjukkan usaha yang amat serius untuk menghadirkan satu RS rujukan. Seharusnya, kelima kepala daerag di Kepulauan Nias berteriak keras ke pemerintah pusat dan Gubernur Sumut.
BACA JUGA: 31 Warga Status ODP, Himni Sumut Seruhkan Selamatkan Nias dari Serangan Corona
"Sebuah pertanyaan serius layak diajukan: apa saja kerja Gubernur Sumut yang merupakan perwakilan pemerintahan pusat? Kenapa terkesan diam dan tidak gesit?" tandas Turunan.
"Ini persoalan SANGAT SERIUS. Soal nyawa manusia. Janganlah, pemerintah ini bekerja seperti pemadam kebakaran. Kalau diam, acuh, lalai, maka siap-siap saja, orang berstatus PDP--apalagi positif Covid-19--di Kepulauan Nias, akan mati mengenaskan tanpa usaha penyembuhan yang serius dan komprehensif," lanjut Turunan.
Mantan komisioner KPU Sumut 2 periode ini menuntut perhatian pemerintahan pusat dan Pemprov Sumut untuk menghadirkan minimal 1 RS rujukan pasien Covid-19 di Kepulauan Nias yang memadai. Mengingat wilayah Nias yang terpisah sangat jauh dari daratan Sumut.
Ia juga merasa miris dengan kabar yang cukup mengejutkan, di mana RSUD Padang Sidimpuan menolak rawat PDP Covid-19.
"Peristiwa tersebut amat disesalkan. Padahal RS tersebut merupakan satu dari 5 RS di Sumut yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai RS rujukan penanganan Covid-19. Kalau RS tersebut sudah main tolak dengan alasan tak siap, bagaimana nasib warga Kepulauan Nias yang sama sekali belum punya RS rujukan pasien Covid-19?" tanyanya.