Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Stok vaksin Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT) untuk bayi terjadi kekosongan di Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan sejak 2 bulan terakhir.
Akibat kekosongan vaksin DPT-HB-Hib itu, membuat sejumlah bayi tidak bisa diberikan imunisasi di sejumlah Pos PelayananTerpadu (Posyandu).
Diketahui Vaksin DPT-HB-Hib perlu diberikan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B.
Adapun jadwal pemberian imunisasi bayi dan bayi dua tahun (baduta) untuk vaksin DPT-HB-Hib diberikan pada usia 2 bulan untuk dosis pertama, pada usia 3 bulan untuk dosis kedua, dan usia 4 bulan untuk dosis ketiga. Vaksin DPT-HB-Hib dosis keempat diberikan pada usia 18 bulan.
NM salah seorang ibu bayi di Posyandu lingkungan IV Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas mengeluhkan bayinya umur 3 bulan tidak mendapat Vaksin DPT-HB-Hib 1 karena kekosongan vaksin tersebut.
Padahal, sesuai aturan anjuran kesehatan setelah bayi umur 2 bulan harus mendapat imunisasi vaksin DPT-HB-Hib 1 dan setelah bayi 3 bulan harus mendapat vaksin DPT-HB-Hib 2.
"Saat imunisasi bulan Maret lalu, vaksin DPT-HB-Hib 1 belum dapat dan dijanjikan bulan April ini memenuhi imunasi yang tertinggal. Ternyata bulan April ini vaksin ini belum juga dapat, sama halnya dengan vaksin DPT-HB-Hib 2," sebutnya kepada medanbisnisdaily.com, Senin (8/04/2024).
Begitu juga dengan jenis vaksin PCV 2, seyogianya vaksin tersebut sudah saatnya diberikan untuk Bayi 3 bulan.
Tetapi, NM mengaku pada saat jadwal imunisasi ke Posyandu Jumat (5/4/2024) tidak dapat juga. Alasan petugas Posyandu, Vaksin lagi kosong sudah 2 bulan.
Saat ditanya ke petugas Posyandu di lingkungan IV Timbang Deli bernama Martina yang mengatakan sudah 2 bulan vaksin imunisasi kosong.
Vaksin tersebut disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan. Martina pun menyebut merasa kurang enak sama warga karena tidak menyanggupi kebutuhan vaksin. Sementara kegiatan imunisasi harus tetap dilaksanakan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan staf bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Zul Hasibuan mengaku jika stok Vaksin dua bulan kosong.
"Memang bulan lalu ada tetapi stok terbatas. Vaksin sudah 2 bulan tidak kita dapat lagi. Penyaluran Vaksin itu dari Kemenkes melaui Dinkes Sumut lalu disalurkan ke Dinkes Medan hingga ke Posyandu," terang Zul Hasibuan yang dihubungi pada Senin (8/04/2024).
Menanggapi itu, anggota Komisi 2 DPRD Medan Dodi Robert Simangunsong mengaku belum mendapat informasi akurat.
Tetapi jika hal itu benar, Dodi mendorong Dinkes Kesehatan Medan melakukan upaya guna percepatan mendapat Vaksin dimaksud demi kebutuhan kesehatan bayi di Kota Medan.
"Kekosongan itu harus segera diisi, jangan sampai bayi terlambat mendapat Vaksin yang bisa berdampak buruk. Kepala Dinkes Medan diharapkan mendukung penuh program Walikota Medan yang konsen terhadap pelayanan kesehatan," ujar Dodi.
Disampaikan Dodi Robert Simangunsong yang lolos ke DPRD Medan periode 2024-2029 ini, selama ini Pemko Medan melalui Dinkes Medan telah memberikan pelayanan kesehatan yang prima melalui UHC. Dodi mengatakan, pelayanan kesehatan untuk bayi kiranya lebih prioritas lagi.
"Kesehatan bayi sebagai generasi bangsa ke depan harus mendapat pelayanan maksimal sejak dini dan jangan sampai terabaikan," harap Dodi.