Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Starbucks mengumumkan bahwa mereka akan memotong target pendapatan pada kuartal II tahun 2020. Kemungkinan perusahaan akan memotong target pendapatan hingga hampir setengahnya, lantaran pandemi Corona telah menyebabkan penjualan turun.
Saham perusahaan kopi ini juga turun 2% pada perdagangan Rabu kemarin. Saham yang kini memiliki nilai pasar US$ 84 miliar, telah jatuh 18% sepanjang tahun 2020. Mereka akan melaporkan laporan keuangan kuartal kedua penuh pada 28 April.
Melansir CNBC, Kamis (9/4/2020), Starbucks mengharapkan untuk bisa mendapatkan harga per saham sebesar US$ 28 sen di kuartal kedua. Pada dasar yang disesuaikan, laba per saham akan menjadi US$ 32 sen, turun dari US$ 60 sen per saham pada periode tahun lalu.
Starbucks juga memangkas prospek pendapatannya di tahun 2020. Pendapatan hanya akan diperkirakan meningkat 6-8%, dan pertumbuhan penjualan toko secara global diperkirakan hanya berkisar 3-4%.
Mereka mengatakan bahwa penjualannya yang turun mencerminkan timbulnya dampak bisnis yang dihantam COVID-19 dengan sangat cepat dalam tiga minggu terakhir. Hingga 11 Maret, penjualan toko AS hanya tumbuh 8%.
Sementara itu, Starbucks akan tetap membayar karyawan di AS dan Kanada hingga 3 Mei. Bahkan jika barista tidak berfungsi sekalipun. Karyawan yang bekerja di tengah wabah pun akan menerima tambahan US$ 3 per jam.
Di China, yang merupakan pangsa pasar Starbucks kedua terbesar, penjualan Starbucks anjlok 50% selama kuartal kedua. Lockdown telah mengurangi jam kerja dan penurunan lalu lintas pelanggan.
Meski begitu, penjualan di toko-toko cabang telah membaik sejak mereka anjlok 90% pada pertengahan Februari, karena negara itu perlahan-lahan kembali ke normal baru. Pada minggu terakhir bulan Maret, penjualan di toko cabang turun 42%.
Para pemegang saham mengatakan bahwa mereka menghentikan program buy back saham. Meskipun jajaran direksi membela program tersebut pada pertengahan Maret, setelah dewan perusahaan mengizinkan pembelian kembali hingga 40 juta saham. Starbucks tidak memperkirakan akan mengurangi dividennya.(dtf)